Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berhasil Kembangkan Go-Jek, Nadiem Makarim Sabet Gelar Tokoh Penentu Bisnis Global

Berhasil Kembangkan Go-Jek, Nadiem Makarim Sabet Gelar Tokoh Penentu Bisnis Global Kredit Foto: Go-Jek
Warta Ekonomi, Jakarta -

Founder dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim masuk ke dalam daftar The Bloomberg 50 tahun 2018, yaitu daftar tahunan 50 tokoh atau inovator yang telah mengubah lanskap bisnis global dengan strategi yang terukur dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Nadiem adalah satu dari hanya dua pemimpin bisnis asal Asia Tenggara yang berhasil masuk ke dalam daftar tersebut. Daftar The Bloomberg 50 mewakili para pemimpin bisnis yang paling berpengaruh di berbagai industri mulai dari teknologi, keuangan, hingga hiburan dan politik dengan pencapaian yang luar biasa di 2018.

Menurut Bloomberg, Nadiem telah mentransformasi Go-Jek sebagai super app asal Indonesia menjadi aplikasi yang kehadirannya dinantikan di pasar regional seiring dengan diumumkannya rencana ekspansi internasional perusahaan tersebut. Dalam satu tahun terakhir, layanan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia ini telah berekspansi ke Vietnam dan Singapura, serta akan segera merambah ke Thailand dalam waktu dekat.

Nadiem mengatakan, "Sebagai perusahaan, kami merasa terhormat menerima penghargaan ini. Mendapatkan pengakuan sebagai salah satu agen perubahan global merupakan sesuatu yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya. Perlu saya tegaskan, mesin dari inovasi yang dilakukan perusahaan adalah tim Go-Jek dengan kerja keras dan kreativitas mereka. Kami juga tidak akan bisa berada pada posisi kami saat ini, tanpa para mitra driver dan merchant Go-Jek. Platform kami yang sediakan, tapi merekalah yang bekerja keras untuk melayani para pengguna dan membawa manfaat dan kemajuan bagi masyarakat."

Go-Jek didirikan delapan tahun lalu sebagai perusahaan ride-hailing dan telah bertransformasi menjadi sebuah super app yang menyediakan akses ke berbagai layanan, termasuk transportasi, pembayaran, pesan antar makanan, logistik, dan berbagai layanan on-demand lain. Saat ini Go-Jek bermitra dengan lebih dari 1 juta mitra driver dan sekitar 30.000 penyedia layanan di seluruh nusantara, serta memfasilitasi lebih dari 100 juta transaksi per bulan. 

Layanan pengiriman makanan Go-Food saat ini merupakan layanan pesan antar makanan terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 300.000 mitra merchant (pedagang makanan). Sebanyak 80% di antara pedagang makanan tersebut adalah UMKM, memposisikan Go-Jek sebagai pendorong pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.

Di luar Indonesia, semakin banyak pihak yang mengakui Go-Jek sebagai alternatif yang kredibel di layanan ride-hailing dan lainnya. Setelah meluncurkan layanan Go-Ride, Go-Send, dan Go-Food di Vietnam serta aplikasi beta di Singapura, Go-Jek akan segera beroperasi di Thailand dalam beberapa minggu mendatang.

Terkait rencana Go-Jek ke depan, Nadiem mengatakan, "Go-Jek merupakan sebuah ekosistem unik yang tidak pernah tunduk pada status quo. Kami melihat berbagai masalah yang membuat masyarakat frustrasi, dan kami tahu bahwa satu-satunya cara menangkal rasa frustrasi tersebut adalah dengan melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Saya berharap bertahun-tahun dari sekarang, Go-Jek akan dibicarakan sebagai perusahaan yang membuktikan bahwa teknologi adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan lompatan menuju tahap berikutnya dalam evolusi sosial."

Daftar The Bloomberg 50 dirilis minggu lalu. Beberapa pemimpin bisnis yang pernah masuk dalam daftar tersebut di tahun-tahun sebelumnya, termasuk Jeff Bezos dari Amazon, Elon Musk dari Tesla, dan Martin Lau dari Tencent.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: