Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Survei LSI, Korupsi Masih di 51%

Hasil Survei LSI, Korupsi Masih di 51% Kredit Foto: REUTERS/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Survei Indonesia (LSI) bersama Indonesia Corruption Watch (ICW) telah melakukan penelitian tentang tren persepsi publik terhadap korupsi.

Peneliti senior LSI, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan dari hasil survei bersama ICW tersebut, hasilnya, mayoritas masyarakat menganggap korupsi di Indonesia meningkat.

"Mayoritas menilai bahwa tindak korupsi mengalami peningkatan, (yang menilai itu) sebesar 51%. Sementara yang mengatakan menurun sebesar 21% dan tidak mengalami perubahan sebesar 24%," terangnya di Jakarta, Senin (10/12/2018).

Ia menambahkan, ada tren menurun terhadap persepsi korupsi meningkat sejak dua tahun lalu, dimana pada 2016 silam masyarakat yang mengatakan korupsi meningkat sebesar 61%, sedangkan pada tahun 2017 sebesar 55%.

"Mungkin melihat kinerja KPK, penegak hukum lain, dan lain-lain. Secara umum ada kabar baik," imbuhnya.

Dalam survei tersebut, masyarakat menganggap pemerintah serius mengatasi masalah korupsi. Peningkatan tanggapan itu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

"69% masyarakat menganggap pemerintah pusat serius melawan korupsi. Meski kecil, ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Tahun lalu sebesar 68%," katanya.

Senada dengan itu, Deputi II Kepalanya Staf Kepresidenan, Yanuar Nugroho, menggarisbawahi bahwa masyarakat sudah puas dengan kerja pemerintah. Tuduhan soal maraknya korupsi di zaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah hal yang keliru.

"Kepercayaan meningkat, kalau diklaim (korupsi) sudah stadium 4, tidak akan seperti ini," tegasnya.

Diketahui, survei tersebut dilakukan pada bulan Oktober 2018 di enam provinsi. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 2.000 responden dengan metode multisage random sampling. Sementara itu, untuk toleransi kesalahan survei atau margin error sekitar 2,2% pada tingkat kepercayaan 95%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: