Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waskita Beton Bakal Terima Pembayaran Rp1,8 T di Penghujung Tahun

Waskita Beton Bakal Terima Pembayaran Rp1,8 T di Penghujung Tahun Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) hingga akhir 2018 memproyeksikan cashflow operasional akan positif setidaknya sekitar Rp1,1 triliun.

Direktur Keuangan PT Waskita Beton Precast Tbk, Anton YT Nugroho mengatakan bahwa hingga akhir November 2018, WSBP telah memperoleh penerimaan termin sekitar Rp9,6 triliun.

"Penerimaan ini berasal dari beberapa proyek jalan tol, yaitu proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) sebesar Rp1,1 triliun, Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sebesar Rp250 miliar, dan proyek lain," jelasnya di Jakarta, Senin (10/12/2018).

Lebih lanjut Anton mengungkapkan, pada Desember 2018, WSBP diproyeksikan bakal menerima tambahan penerimaan termin sebesar Rp1,8 triliun yang berasal dari proyek Jalan Tol KLBM sebesar Rp1,6 triliun dan pembayaran termin dari proyek lain.

"Rasio utang berbunga terhadap modal saat ini masih di bawah satu kali, di mana masih jauh dari batas yang ditentukan sebesar 2,5 kali. Hal ini menunjukkan posisi keuangan WSBP yang sangat baik," ujarnya.

WSBP menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp6,6triliun sepanjang tahun ini. Kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek besar yang tengah disuplai oleh WSBP, antara lain pekerjaan tambahan proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, pekerjaan tambahan proyek Kulonprogo I, pekerjaan tambahan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan, dan proyek lain.

Hingga November 2018, perolehan kontrak baru WSBP berasal dari proyek internal sebesar 60% dan proyek eksternal 40%. Selanjutnya, pada 2019, WSBP menargetkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp10,39 triliun, baik dari proyek internal maupun eksternal.

Dengan kinerja yang positif ini, perusahaan pun sudah memiliki strategi untuk memacu pertumbuhan, yaitu dengan melakukan diversifikasi produk ke lini bisnis pada proyek jalan dan jembatan, kereta api, residensial, dan energi.

"Kami juga melakukan ekspansi supply chain dengan mengakuisisi quarry, transporter, dan besi atau baja masih dalam tahap feasibility study," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: