Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup Brazil iFood Raih Modal Besar, Ekosistem Startup Amerika Latin Kian Baik

Startup Brazil iFood Raih Modal Besar, Ekosistem Startup Amerika Latin Kian Baik Kredit Foto: IStock
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada November lalu, startup Brazil bernama iFood berhasil menghimpun modal lebih banyak daripada seluruh dana yang startup Amerika Latin kumpulkan pada 2016. Padahal, putaran itu dinilai Forbes sebagai titik tertinggi dari laju percepatan inovasi dan minat investor internasional bagi startup Amerika Latin.

Bagi ekosistem startup Amerika Latin, 2018 merupakan tahun munculnya unicorn dan pencapaian baru. Salah satunya muncul setelah akuisisi Didi Chuxing terhadap aplikasi ride-hailing Brazil, 99 pada Januari lalu.

Ketika Venture Capital (VC) mengalir ke kawasan itu, revolusi teknologi Amerika Latin terus terjadi. Pada 2010, para kapitalis ventura menginvestasikan sekitar US$200 juta di startup Amerika Latin. Dalam dua bulan terakhir, startup Amerika Latin berhasil mengumpulkan lebih dari US$1 miliar, hampir setara dengan pendanaan yang dihimpun startup Amerika Latin pada 2017 (US$ 1,1 miliar).

Melansir Crunchbase, Selasa (11/12/2018), valuasi startup Amerika Latin semakin meningkat dengan putaran dana yang kian membesar. Startup yang didirikan pada awal 2010 mulai matang dan memperoleh laba. Investor yang tertarik pun bertambah, sehingga muncul beberapa tren kunci dalam modal ventura Amerika Latin.

Pendiri Fund or Greylock Partners, Andreessen Horowitz berpendapat, VC berpengaruh di Amerika Serikat mayoritas dipimpin oleh mantan pengusaha yang rela mengeluarkan biaya besar. Sebab, dana yang sedikit membuat ekosistem startup kekurangan investor lokal dan VC. Jika jumlah investasi meningkat, maka perubahan akan terjadi.

Akuisisi Walmart sebesar US$225 juta terhadap Cornershop pada September 2018 menjadi topik yang ramai dibicarakan di Amerika Serikat dan Amerika Latin. Saat ini, Founder Cornershop, Daniel Undurraga dan Oskar Hjertonsson masih menjalankan startup-nya secara independen dengan bantuan Walmart dalam menumbuhkan brand mereka.

Para pengusaha tersebut dikabarkan akan mengembalikan ekosisten e-commerce Amerika Latin. Kabarnya, pendiri Cornershop bahkan sudah berinvestasi di salah satu startup Babytuto beberapa bulan setelah akuisisi Walmart terjadi.

Hal serupa juga dilakukan pendiri 99, Ariel Lambrecht, Paulo Veras, dan Renato Freitas yang berkolaborasi dengan pengusaha Brazil lain dalam membangun Canary. Selain itu, sekitar US$160 juta diinvestasikan kepada startup Seed melalui pendanaan seri A. Pendiri 99 juga meluncurkan Yellow, perusahaan berbagi sepeda tanpa dock yang mendapat funding seri A terbesar di wilayah Brazil.

Akuisisi e-commerce Meksiko, Linio senilai US$138 juta oleh Falabella menunjukkan bahwa startup e-commerce berjalan dengan baik di Amerika Latin. Pendiri Linio Antonio Nunes, Bernardo Corsero, Fernando D'Alessio, Pedro Fleire, Ulrick Noel, dan Wilson Cimino telah membangun startup lain, seperti Mercasoni dan Tricae. Tak lupa juga berdiri perusahaan VC mereka, yakni STARTegy Venture Builder, D'Capital Partners, dan Everdeen Capital.

Akuisi terhadap Linio membuktikan, startup e-commerce dapat menjadi ancaman nyata terhadap cara ritel konvensional berbisnis. Karena itu, raksasa ritel seperti Falabella harus berinovasi melalui kemitraan dengan startup untuk meningkatkan layanan. Jika tidak, mereka akan tertinggal oleh e-commerce.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: