Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Sebut Keputusan The Fed Naikkan Suku Bunga Sebagai Langkah Konyol

Trump Sebut Keputusan The Fed Naikkan Suku Bunga Sebagai Langkah Konyol Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Donald Trump mengatakan pada Selasa (12/12/2018) akan menjadi sebuah kesalahan jika Federal Reserve lagi-lagi menaikkan suku bunga ketika pada pekan, melanjutkan kritiknya terhadap bank sentral AS.

"Kurasa itu konyol, tapi apa yang bisa kukatakan?" Trump mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Sebelumnya, Trump mengatakan dia membutuhkan fleksibilitas suku bunga yang lebih rendah untuk mendukung ekonomi AS yang lebih luas saat dia berperang melawan perdagangan yang sedang tumbuh melawan China, dan berpotensi dengan negara lain.

"Anda harus mengerti, kami bertarung dalam beberapa pertempuran perdagangan dan kami menang. Tetapi saya juga perlu akomodasi," katanya.

Sebelumnya, Trump menunjuk Jerome Powell sebagai Chairman The Fed, tetapi dirinya juga telah berulang kali mengkritik Powell sejak dia mengambil alih posisi sebagai kepala bank sentral AS pada Februari lalu.

Trump pada bulan Agustus juga mengatakan bahwa dia tidak "senang" dengan langkah Powell yang bersikukuh menaikkan suku bunga.

"Saya pikir dia orang baik. Saya pikir dia mencoba melakukan apa yang menurutnya terbaik. Tapi saya tidak setuju dengan dia," kata Trump.

"Kurasa dia terlalu agresif, terlalu agresif, sebenarnya terlalu agresif," tambahnya.

Ketika ditanya apakah dia khawatir mungkin ada resesi ketika dia mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada 2020, Trump mencatat bahwa faktor-faktor lain di dunia dapat mempengaruhi ekonomi, termasuk rencana Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, yang dikenal sebagai Brexit, dan kerusuhan di Prancis.

"Yah, Anda memiliki masalah di dunia, seperti Brexit, masalah besar di Prancis. Sangat mengejutkan melihat apa yang terjadi di Paris," ungkap Trump, mengacu pada protes anti-pemerintah yang telah menargetkan rekannya dari Prancis, Presiden Emmanuel Macron.

Macron pekan ini membuat konsesi besar untuk mencoba dan memadamkan protes yang telah mengguncang Prancis, dengan mengumumkan kenaikan upah untuk pekerja termiskin dan pemotongan pajak bagi sebagian besar pensiunan.

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: