Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MAS: Prediksi Pertumbuhan Singapura 2018 Ditingkatkan Jadi 3,3%

MAS: Prediksi Pertumbuhan Singapura 2018 Ditingkatkan Jadi 3,3% Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
Warta Ekonomi, Singapura -

Pertumbuhan ekonomi Singapura tahun ini diperkirakan akan mencapai 3,3 persen, menurut ekonom sektor swasta yang disurvei dalam survei kuartalan oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) yang dirilis pada Rabu (12/12/2018).

Perkiraan ini lebih tinggi dari perkiraan median 3,2 persen dalam survei sebelumnya.

Ekonomi Singapura tumbuh 2,2 persen pada kuartal ketiga tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedikit lebih tinggi dari 2,1 persen yang dilaporkan dalam survei September, seperti dikutip dari Channel NewsAsia, Rabu (12/12/2018).

Sektor manufaktur sekarang diperkirakan akan berkembang lebih lambat, dengan para ekonom yang disurvei memperkirakan pertumbuhan 7,4 persen, turun dari prediksi pertumbuhan 7,6 persen mereka dalam survei bulan September.

Industri keuangan dan asuransi diperkirakan akan mencatat pertumbuhan 6,9 persen, sedikit meningkat dari 6,7 persen pertumbuhan yang diprediksi sebelumnya.

Sebaliknya, ekonom memprediksi bahwa sektor konstruksi akan berkontraksi sebesar 3,5 persen, memoderasi dari penurunan 4,2 persen yang diprediksi dalam survei terakhir.

Sementara itu, survei MAS menunjukkan perkiraan untuk inflasi headline dan core kedua pada 2018 menjadi 0,5 persen dan 1,7 persen, masing-masing.

Di bagian tenaga kerja, para ekonom memperkirakan tingkat pengangguran berada pada 2,1 persen pada akhir tahun, tidak berubah dari survei sebelumnya.

Diantara 28 ekonom yang disurvei, "intensifikasi ketegangan perdagangan AS-China" tetap sebagai risiko penurunan terbesar bagi ekonomi Singapura. Di sisi lain, pelonggaran ketegangan perdagangan diidentifikasi sebagai kemungkinan kenaikan.

Responden juga menandai pertumbuhan yang lebih lambat di China sebagai risiko downside, di belakang kondisi pengetatan kredit. Selain itu, kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan terus menjadi risiko penurunan untuk 41 persen, naik dari 37 persen dalam survei sebelumnya.

Untuk 2019, responden mengharapkan pertumbuhan PDB mereda menjadi 2,6 persen, yang merupakan sedikit penurunan dari 2,7 persen dalam survei sebelumnya. Inflasi diproyeksikan akan datang pada 1,3 persen dan inflasi inti sebesar 1,8 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: