Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada, Begini Gambaran Startup Pekerja Robot saat Ini

Waspada, Begini Gambaran Startup Pekerja Robot saat Ini Kredit Foto: Crunhbase
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam beberapa dekade terakhir, robot mengambil alih pekerjaan di balik layar, seperti di pabrik atau pun gudang. Namun, kini pekerja robot semakin terlihat di era berkembangnya startup. Mereka muncul di restoran, kedai kopi, rumah sakit, bahkan kantor. 

Startup ingin menarik perhatian dan modal dari investor pada tahap awal. Pendanaan untuk startup pekerja robot pun melonjak. Melansir data dari Crunchbase, pada 2018, startup robotika Amerika Utara berhasil menghimpun lebih dari US$2,3 miliar dalam pendanaan tahap awal.

Minggu lalu, aktivitas pendanaan terbesar terjadi pada pengiriman robot ke beberapa wilayah. Minggi ini, terjadi investasi lanjutan pada sektor yang lebih luas dari sekadar robot pekerja.

Robot untuk Pekerjaan Berbahaya dan Kotor

Robot mulai dirintis untuk pekerjaan berbahaya dan kotor, sebab para pelaku startup di sektor ini berpikir pekerjaan yang penuh risiko dan menimbulkan ketidaknyamanan fisik lebih cocok dilakukan oleh robot. 

Startup Skyline Robotics dari New York dan Tel Aviv adalah contoh pendatang baru di kategori tersebut. Pada Oktober, mereka mengumpulkan US$3 juta untuk membangun bot yang mengotomatisasi semua tugas berbahaya, kotor, dan repetitif. Penemuan pertamanya, robot pembersih jendela bernama Ozmo yang mahir belajar dan bermanuver di ketinggian.

Selanjutnya, Colo dari Logmont menghimpun US$3,7 juta dalam pendanaan awal di Agustus untuk memproduksi SnowBot Pro senilai US$33,00. Robot kidal itu diklaim mampu menyelesaikan pekerjaan 14 shovelers secara bersamaan.

Pada sektor keamanan, Cobalt Robotics mengembangkan bot patroli bangunan dan melaporkan temuan mencurigakan. Pada Maret 2018, mereka menutup pendanaan seri A senilai US$13 juta yang dipimpin Sequoia Capital.

Robot dengan Kecerdasan Sosial

Menjelang akhir tahun, Diligent Robotics yang berbasis di Austin mengumpulkan sekitar US$3 juta untuk mengombinasikan AI dan robotik dalam desain robot cerdas secara sosial.

Melansir Crunhbase pada Kamis (13/12/2018), prototipe pertama, Moxi, robot perawatan kesehatan untuk menyiapkan ruang untuk pasien baru. Tujuannya, menyediakan lebih banyak waktu bagi staf untuk fokus merawat pasien mereka.

Sementara di sisi lain, ada perusahaan yang berbasis di Pasadena yang menghimpun US$22 juta di seri A pada Juni lalu. Mereka menggunakan dana itu untuk membuat robot pendamping individu dan keluarga.

Robot di Sektor Makanan

Di Amerika Serikat, sekitar 13 juta orang bekerja di industri jasa makanan. Setidaknya ada tugas repetitif yang dapat diambil alih robot di sektor tersebut.

Ada sekitar empat perusahaan Amerika Utara yang bergerak di sektor teknologi layanan makanan pada tahun ini. Di dalamnya ada pembuat pizza robot Zume yang telah mengumpulkan US$400 juta sampai saat ini.

Cafe X Technologies memanfaatkan US$9 juta mereka untuk menciptakan lengan robot yang membuat minuman espresso serta mengambil alih peran barista dalam menyiapkan bar kopi.

Industri masak pun berpotensi diisi oleh robot. Spyce Foods yang menyajikan makanan sehat sudah mempekerjakan robot untuk menyiapkan tempat. Miso Robotics juga menciptakan asisten robot bernama Flippy yang mampu membalik burger dan menggoreng. Pendatang baru dari Silicon Valley, Bear Robotics juga menggunakan pendanaan Januari untuk menciptakan robot pelayanan.

Masa Depan Industri Robot

Robot yang melakukan pekerjaan tradisional manusia pada awalnya mengejutkan. Namun, sekarang itu terlihat biasa karena robot sudah banyak terlibat di dunia bisnis.

Contohnya, pendiri restoran robot Spyce yang meluncurkan startup karena tidak dapat menemukan restoran lokal yang menawarkan jenis makanan bergizi dan lezat dengan harga terjangkau. Sementara di sektor pertanian yang dilanda kekurangan tenaga kerja menjadi fokus paling besar untuk robot dengan pekerjaan kotor.

Menurut Crunhbase, setidaknya ada enam perusahaan yang meningkatkan investasi cukup besar dalam tahap awal putaran tahun ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: