Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penting, 3 Hal Ini Wajib Dipertimbangkan Pelaku Industri Iklan di Era Digital

Penting, 3 Hal Ini Wajib Dipertimbangkan Pelaku Industri Iklan di Era Digital Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meskipun penetrasi iklan di televisi masih tinggi, pelaku industri periklanan tetap harus perhatikan beberapa hal dalam memproduksi kontennya. Mulai dari mempertimbangkan kebutuhan dan perilaku audiens di era digital ini, hingga kolaborasi dengan platform lainnya.

1. Kebutuhan Audiens

Media Director DSP Media, Antonius Pribadi mengatakan, yang dilakukan industri harus sesuai dengan kebutuhan audiens. Menurutnya, kini masyarakat menonton televisi secara sambil lalu.

"Orang menonton TV sekarang sambil lalu, tidak berjam-jam seperti dulu. Biasanya sambil multitasking, seperti main ponsel. Pelaku industri harus membuat iklan yang bisa menarik perhatian audiens. Misal lewat audio yang menarik perhatian, sudah lumayan banyak juga iklan yang audionya kuat," ujar Antonius, Kamis (13/12/2018).

2. Mengenal Audiens

CEO DwiSapta Group yang akan menjadi Country CEO Dentsu Aegis Network (DAN) Indonesia, Maya Watono pun mengatakan, audiens di Indonesia kini semakin kompleks. Oleh karena itu, dalam beriklan, di media apapun, pelaku industri perlu mengenali audiens mereka lebih dulu.

Ia berujar, "Audiens semakin kompleks, 5 tahun lalu kami bisa kategorikan berdasarkan demografi saja, kalau sekarang harus lihat lebih dalam lagi para target audiens, kenali lebih dulu. Karena interest sekarang semakin beragam dan fragmented."

Hal tersebut berhubungan dengan psikologi audiens yang menyebabkan perubahan perilaku mereka. Jika dapat mengenali perilaku target, maka konten iklan yang dibuat pun akan sesuai dengan kebutuhan mereka.

"Kami akan coba kembangkan sistem yang bisa melihat behaviour audiens sehingga bisa membuat hal yang tepat untuk mereka," ujar Maya.

3. Kolaborasi Platform Televisi dan Digital

Hal penting lainnya adalah mengombinasikan platform televisi dengan digital. Tak dapat dipungkiri, meski penetrasinya belum sebesar televisi, media digital memiliki potensi baik, dilihat dari pengguna internet di Indonesia yang mencapai setengah dari jumlah penduduk.

"Pelaku industri harus paham bagaimana caranya menangkap audiens dengan memanfaatkan platform digital. Dengan begitu, dapat kolaborasi efektif untuk audiens juga," ujar Antonius.

Sejalan dengan Antonius, General Manager Vizeum, Aloysia Dian menyarankan kepada pelaku industri untuk melihat kondisi target audiens mereka ketika ingin membuat campaign.

Aloysia berujar, "Kalau campaign, lihat kondisi konsumennya. Bila mereka ada di digital, kita ke sana. Kalau mereka di offline, kita ke sana juga. Dengan perilaku belanja yang berubah, pengiklan harus menempatkan media advertising dengan mengenali konsumen."

Warta Ekonomi menemui ketiga narasumber dalam acara Reshaping Indonesian Media and Advertising Landscape in 2019 pada Kamis (23/12/2018) di Jakarta. Dalam acara itu diumumkan pula, Maya Watono akan segera menjabat sebagai CEO DAN Indonesia pada Januari 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: