Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambut Industri 4.0, Pendekatan HR Harus Segera Diubah

Sambut Industri 4.0, Pendekatan HR Harus Segera Diubah Kredit Foto: Kubik Leadership
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kubik Leadership menginisiasi Leadership Cafe, sebuah forum rutin dua bulanan yang kali ini mengangkat tema "Human Being Empowerment: Dukungan Human Capital menghadapi Revolusi Industri 4.0", digelar di Executive Lounge Graha Elnusa pada Kamis (13/12/2018).

Di hadapan lebih dari 100 praktisi Human Resources (HR)-Human Capital Development (HCD) dari berbagai perusahaan terkemuka Indonesia, Country HR Director-GE Indonesia, Rudi Afandy menyatakan bahwa teknologi berubah secara eksponensial, namun sayangnya organisasi masih tumbuh secara logaritma.

"Akibatnya terjadi gap di organisasi, 50% berada di level senior manager yang rata-rata adalah gen X, dan 17% gap muncul di level junior manager," kata dia melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta.

Dia menjelaskan, pada era VUCA ini, talenta yang dibutuhkan ialah mereka yang memiliki kompetensi agile, assertive, persistance, collaborative, dan continous to learn, unlearn, and relearn. Namun sayangnya, masih sedikit ditemukan talenta seperti itu.

"Bisnis yang berkembang pesat tidak disertai dengan kesiapan people dan organisasinya. Menjadi tantangan besar untuk para HCD dalam waktu singkat menemukan dan menciptakan karyawan yang sesuai dengan perubahan zaman, selain organisasi diharapkan segera beradaptasi. Bukan itu saja, bagian HCD pun sudah mulai memikirkan platform terbaik untuk mengembangkan para karyawan dan talenta yang dimiliki," tegas Rudi.

Sementara Kartika Akbaria, People Operations Business Partner GFG ID–Kudo memandang bahwa melihat kebutuhan dan perkembangan yang ada, perusahaan perlu mengubah pendekatan dalam membangun hubungan dengan karyawan yang mereka miliki.

"HR bukan lagi sekadar personalia, pengembangan, pendukung, atau bahkan partner. HR saat ini diharapkan bisa menjadi business player yang menentukan pertumbuhan dan arah bisnis," tuturnya.

Dia menambahkan, "Sebagai HR, peran yang kami jalankan saat ini lebih banyak berdiskusi dan memastikan para business leader terlibat dalam agenda HR, 30% melakukan pengembangan tim dan 20% melakukan proses HR Improvement."

Pada bagian penutup, Jamil Azzaini, Inspirator Sukses Mulia yang juga Direktur Kubik Leadership, mengajak seluruh peserta untuk tidak berfokus pada pengembangan karyawan saja, tetapi juga menyiapkan pemimpin yang hebat, tangguh, dan bisa membawa organisasi melewati berbagai tantangan yang muncul.

"Pemimpin yang mampu menggerakkan energi, aksi, dan konsisten menciptakan perubahan sekaligus memenangkannya. Dan syarat utama untuk itu, adalah munculnya trust dan respect tim kepadanya. Untuk itu, diperlukan essential leadership," kata Jamil.

Jamil menjelaskan kunci apa saja yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin agar ia benar-benar memiliki essential leadership.

"Dengan perpaduan dua hal, yakni memiliki pemimpin yang hebat dan karyawan yang sesuai dengan perubahan niscaya sebuah perusahaan atau organisasi tidak lagi gagap menyambut era revolusi industri 4.0," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: