Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Menguat Karena Turbulensi Politik Merongrong Poundsterling

Dolar AS Menguat Karena Turbulensi Politik Merongrong Poundsterling Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, New York -

Kurs dolar AS menguat ke tingkat tertinggi 19-bulan terhadap mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah permintaan terhadap mata uang "safe-haven" greenback melonjak karena pound sterling "bearish".

Pound Inggris merosot pada Jumat (14/12/2018), karena Perdana Menteri Inggris Teresa May gagal menang atas Brussels untuk membuat penyesuaian terhadap rencana kesepakatan Brexit sebelumnya yang disetuji oleh Uni Eropa tetapi sangat ditentang oleh lawan-lawan domestiknya.

Langkah itu meredupkan harapan tawaran May untuk menyelamatkan kesepakatan yang direncanakannya dan kemudian meloloskannya di parlemen Inggris yang terpecah, ketika pemimpin yang diperangi itu baru saja selamat dari mosi tidak percaya hanya satu hari setelah ia menunda pemungutan suara parlemen atas rancangan kesepakatan tersebut.

Dengan batas waktu keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang ditetapkan hanya sekitar tiga bulan lagi pada 29 Maret tahun depan, para analis memperingatkan bahwa tidak adanya kesepakatan Brexit akan mendorong ekonomi Inggris ke dalam volatilitas yang lebih besar.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi US$1,1303 dari US$1,1366 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi US$1,2579 dari US$1,2660 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi US$0,7178 dariUS$ 0,7227.

Dolar AS dibeli 113,29 yen Jepang, lebih rendah dari 113,60 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9977 franc Swiss dari 0,9933 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3374 dolar Kanada dari 1,3355 dolar Kanada.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: