Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, Pertamina Siapkan SPBU 24 Jam

Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, Pertamina Siapkan SPBU 24 Jam Kredit Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah menyiapkan SPBU yang beroperasi selama 24 jam di titik-titik puncak arus mudik dan balik perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 di Provinsi Kalimantan Barat.

"SPBU yang beroperasi selama 24 jam tersebut tersebar di 14 titik pada puncak arus mudik dan balik Natal dan Tahun Baru guna memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Branch Manager Marketing Pertamina Kalbarteng, Teuku Johan Miftah, di Pontianak, Sabtu (15/12/2018).

Ia menjelaskan titik-titik SPBU yang beroperasi selama 24 jam tersebut, mulai dari SPBU yang ada di Kota Pontianak, kemudian menuju arah Pantura Kalbar, yakni mulai dari Pontianak tujuan Mempawah, Singkawang hingga Sambas, kemudian daerah perhuluan Kalbar Sungai Ambawang, Sanggau, Sekadau, Sintang hingga Kapuas Hulu.

"Selain itu, kami juga sudah membentuk satgas khusus untuk memantau kelancaran distribusi dan stok BBM dan elpiji menjelang dan sepanjang perayaan Natal dan Tahun Baru," ungkap Johan.

Satgas khusus tersebut mulai aktif tanggal 15 Desember 2018 hingga 10 Januari 2019. "Satgas tersebut, sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat akan pemenuhan BBM dan elpiji dalam menyambut hari-hari besar, termasuk menjelang dan sepanjang perayaan Natal dan Tahun Baru nanti," ungkapnya.

Ia menambahkan melalui Satgas itu pihaknya mengerahkan pekerja Pertamina dari seluruh lokasi kerja Pertamina wilayah Kalbar dan Kalteng agar ketersediaan stok produk BBM dan elpiji selalu terjaga dan aman.

Johan mengatakan pihaknya akan melakukan penambahan pasokan dan stok untuk BBM dan elpiji dalam mengantisipasi peningkatan permintaan oleh masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru.

"Untuk produk BBM berbagai jenis kami melakukan persiapan tambahan alokasi sebesar 8 hingga 10%, dan elpiji sebesar lima hingga delapan persen dari kebutuhan normalnya untuk wilayah Kalbar dan Kalteng," katanya Sementara, untuk BBM jenis solar tidak dilakukan penambahan, malah kalau belajar dari tahun-tahun sebelumnya, penggunaan solar cenderung turun, karena industri dan lainnya tidak beroperasi atau libur, katanya.

Johan mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan BBM dan elpiji sehemat mungkin dan tidak membeli dalam jumlah yang berlebihan, karena kalau hal itu yang dilakukan malah berdampak lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: