Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Klarifikasi Video Perusak Atribut Demokrat

PDIP Klarifikasi Video Perusak Atribut Demokrat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengklarifikasi video pelaku perusakan atribut Partai Demokrat dan Ketua Umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, yang dituduh dipesan oleh partai berkuasa.

Melalui Politisinya, Kapitra Ampera, PDIP menyebut video tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya. Apalagi menurutnya, video yang direkam kemudian diviralkan juga merupakan suatu tindak kejahatan.

"Kita tak tahu, dia beri keterangan di mana, seseorang direkam dan diviralkan ini kejahatan tidak? Sementara dia belum tentu bersalah. Ini bukan etika politik, seharusnya diberikan dulu ke polisi," ujarnya.

Menurutnya, orang PDIP yang dituduh melakukan pesanan atas perusakan atribut belum tentu pengurus, bisa saja simpatisan.

Dia juga mengatakan tak pernah mendengar ada nama Budi di kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah maupun Pusat seperti yang dituduhkan dalam video itu.

"Jadi saya lihat ada lebay di sini supaya dibesar-besarkan. Kalau paham aturan di republik ini harusnya dikasih ke kepolisian. Ini main hukum sendiri, ini yang tidak bijak," kata Kapitra.

Meskipun begitu, pihaknya juga melakukan investigasi atas video tersebut melalui tim advokat PDIP. Ia memperkirakan itu adalah kebetulan "Orang Pasar" yang fanatik pada calon presiden yang diusung partainya.

Menurutnya, pelaku tersebut mereka merasa seolah-olah SBY mencari kesempatan dalam kesempitan serta berupaya menghapus jejak Presiden Jokowi di Pekanbaru. Padahal, lanjutnya kedatangan Jokowi ke Pekanbaru adalah sebagai presiden bukan calon presiden.

"Makanya tidak ada satupun kalimat atribut yang menyatakan dukungan untuk Jokowi menjadi presiden untuk kedua kalinya. Semua seremonial yang dilakukan sangat sakral, tidak ada berkaitan dengan politik praktis," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: