Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Pede Bakal Capai 12% Suara Nasional di Pemilu 2019

PKS Pede Bakal Capai 12% Suara Nasional di Pemilu 2019 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan optimistis kesiapan menggerakkan mesin politik akan dapat membantu mencapai hingga 12% suara nasional pada Pemilu 2019 mendatang.

"Tentu kami optimis untuk meraih 12% ini. Kami lihat setiap wilayah, mereka sudah melakukan konsolidasi dan berusaha untuk menggerakan mesin PKS, baik itu kadernya, calegnyam maupun strukturnya," kata Ketua Tim Pemenangan Pemilu (TPP) Pusat PKS, Chairul Anwar, dalam rilis di Jakarta, Minggu (16/12/2018).

Menurut Chairul, mesin politik PKS juga berusaha untuk menggunakan semua sumber daya yang ada semaksimal mungkin.

PKS juga telah menggelar Rapat Koordinasi Nasional II Pemenangan Pemilu 2019 di Hotel Horison Arcadia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Dalam acara tersebut, ujar Chairul, pihaknya menyampaikan arahan pimpinan dan menjalin koordinasi seluruh pemangku kepentingan dalam pemenangan pemilu. Hal itu, lanjutnya, termasuk menyajikan peta dapil yang telah dilakukan PKS pada November 2018 lalu.

"Ada dua lembaga survei dengan dua konsentrasi berbeda yang memaparkan tentang peta elektabilitas, kemudian liketabilitas dan popularitas partai-partai yang ada di Indonesia," imbuhnya.

Ia berharap agenda ini menjadi bekal yang cukup untuk memenangkan PKS di setiap wilayah di Indonesia dan rencananya akan dilakukan rakor kembali pada jangka waktu satu hingga dua bulan mendatang.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nurwahid menegaskan bahwa perolehan suara PKS dari setiap pemilu tidak tergantung efek ekor jas atau coattail effect, sehingga tidak terpengaruh apakah partainya mencalonkan kadernya sebagai calon presiden atau tidak.

"PKS sudah punya tradisi sendiri, kami tidak pernah membasiskan perolehan suara kepada coattail effect, punya capres atau cawapres dari kader sendiri," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/11/2018).

Hidayat mencontohkan perolehan suara PKS terus meningkat dari pemilu ke pemilu seperti 2004 ke 2009, lalu di 2014, saat itu PKS tidak memiliki capres maupun cawapres dari kadernya.

Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, PKS mengandalkan kerja mesin partai dan para kader yang berada di legislatif untuk memenangkan pasangan capres-cawapres yang diusungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: