Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serikat Pekerja Inggris Kritik Rencana Pemerintah Terkait Permintaan Uber

Serikat Pekerja Inggris Kritik Rencana Pemerintah Terkait Permintaan Uber Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
Warta Ekonomi, London -

Pemerintah Inggris merespon permintaan Uber Technologies Inc dalam hal tinjauan hak atas tempat kerja yang diprediksi akan serupa dengan model bisnis perusahaan ekonomi. Namun, serikat pekerja menilai rencana pemerintah tidak tepat.

Perusahaan seperti Uber dan Deliveroo telah dikritik karena mempekerjakan pekerja secara wiraswasta. Artinya, mereka tidak berhak atas hak tempat kerja dan upah minimum. Layanan Uber dan taksi Addison Lee telah kalah di pengadilan atas masalah tersebut.

Juru bicara Uber mengatakan, Uber menyambut kejelasan dari pemerintah dan berharap dapat bekerja sama dengan mereka.

"Uber memastikan pengemudi dapat menyimpan semua keuntungan dalam menjadi pekerja untuk diri sendiri," ujar Juru bicara Uber dilansir dari Reuters, Senin (17/12/2018).

Sementara, Deliveroo mengatakan akan bekerja dengan pemerintah untuk memastikan kepentingan para penunggangnya dapat ditingkatkan.

Pemerintah telah mengkaji perihal praktik tempat kerja modern. Sebagai tanggapan, Kementerian Bisnis mengatakan akan membuat undang-undang untuk meningkatkan kejelasan tes status kerja.

Pemerintah juga mengklaim, pembaruan dalam regulasi mencerminkan tinjauan terhadap larangan kontrak tanpa jam kerja yang tidak memberikan jaminan jam kerja, itu dinilai akan berdampak negatif bagi sebagian orang. Sebagai tambahan, fleksibilitas bekerja dianggap tidak bertentangan dengan akses ke perlindungan kerja.

Namun serikat perdagangan terbesar di Inggris, Unite, mengkritik rencana pemerintah.

"Orang-orang di kontrak nol jam dan pekerja dalam ekonomi tidak aman membutuhkan hak yang lebih besar untuk meminta kontrak dan jam kerja yang lebih dapat diprediksi," kata Sekretaris Jenderal Unite, Len McCluskey.

Serikat Pekerja Independen Inggris Raya yang memenangkan kasus pengadilan atas hak pekerja terhadap Uber, baru-baru ini kalah dari Deliveroo.

"Pekerja yang dieksploitasi di negara ini sudah muak dengan siaran pers, retorika dan pengumuman pemerintah yang mengucapkan selamat kepada diri sendiri," kata Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Independen Jason Moyer-Lee.

Sebagai bagian dari rencana, konservatif yang berkuasa di Inggris akan mengenalkan Undang-Undang untuk menghapus 'Penghapusan Swedia', yang saat ini memungkinkan pekerja agen dibayar oleh beberapa perusahaan dengan harga yang lebih murah dari pekerja permanen.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: