Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Capaian Nurdin-Sudirman Selama 100 Hari Pimpin Sulsel

Ini Capaian Nurdin-Sudirman Selama 100 Hari Pimpin Sulsel Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman, telah genap 100 hari bekerja memimpin provinsi ini sejak dilantik pada 5 September lalu. Selama 100 hari menakhodai Sulsel, Nurdin-Sudirman mengklaim telah banyak melakukan beragam inovasi dan capaian. 

Nurdin-Sudirman sendiri memiliki visi membawa Sulsel yang bersih melayani, sehat, cerdas, terkoneksi, mandiri, sejahtera dan berkarakter. Untuk mewujudkan Sulsel yang bersih melayani, Gubernur Nurdin menyampaikan telah membangun Baruga Lounge. 

Di Baruga Lounge itu, lanjut dia, pihaknya melayani pelaporan via online, aplikasi Baruga Sulsel via Android, sosmed Baruga Sulsel Instagram, Twitter, Facebook atau SMS ke 1901.

Sejumlah kajian juga telah dirampungkan. Di antaranya yakni kajian reformasi birokrasi dan perampingan struktur pemerintahan sesuai persyaratan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), masterplan digital govermance, dan penerapan sistem e-Kinerja yang baru.

"Kami juga telah merampungkan kajian pemetaan pemasangan fiber optics dalam lingkungan Pemprov Sulsel dan membuat program Samsat Lorong untuk memudahkan publik membayar pajak kendaraannya," kata Gubernur Nurdin, Senin (17/12/2018). 

Dalam 100 hari kerjanya, mantan Bupati Bantaeng dua periode ini juga fokus membangun sektor kesehatan. Melalui program Brigade Siaga Bencana (BSB), disiapkan ambulance laut sebanyak satu unit dan ambulance darat lima unit. 

Dilakukan pula Feasibility Study (FS) peningkatan mutu layanan Rumah Sakit (RS) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov). Seperti Labuang Baji, RS Haji, RS Dadi, RS Sayang Rakyat, RS Fatimah dan RS Pertiwi. 

"Kami juga melakukan feasibility study peningkatan status RS Labuang Baji sebagai RS Pendidikan, serta feasibility study RS Spesialis, hingga kajian mutu layanan RS Regional, dan layanan kesehatan di ruang publik," terangnya. 

Di sektor pendidikan, kata dia, juga sementara dilaksanakan kajian pengukuran passing grade siswa secara berkala, pelaksanaan acara Gerakan 15 Menit Mengaji, workshop peminatan MIPA, dan penyediaan daftar kebutuhan Sarpras 2019. Disamping itu, telah ditandatangani MoU antara Dinas Pendidikan dan BNNP.

"Telah dijadwalkan dan dilaksanakan pula pelatihan guru di tingkat SMA/ SMU/ Sekolah Vokasional, dan pelatihan guru di tingkat SMA/ SMU/ Sekolah vokasional," ungkapnya. 

Gubernur Nurdin mengimbuhkan juga melakukan upaya-upaya dalam mewujudkan Sulsel yang terkoneksi. Karenanya, dilakukan kajian feasibility study jalan terisolir di Seko, kajian feasibility study rest area yang dilengkapi sejumlah fasilitas.

"Kami juga fokus kepada penyelesaian program RTRW Kehutanan yang merupakan dasar pembangunan berkelanjutan yang peduli akan lingkungan, dan percepatan penyusunan rencana pengelolaan hutan jangka panjang 16 KPH," paparnya. 

Sulsel yang mandiri sejahtera, lanjut Gubernur Nurdin, diwujudkan melalui sejumlah kebijakan ekonomi. Diantaranya yakni direct call ekspor dan perencanaan pembangunan creative hub yang merupakan ruangan kerja bersama untuk pengembangan industri kreatif di Sulsel.

"Creative hub yang berlokasi di PLUT KMUKM SULSEL di Jalan Metro Tanjung Bunga, direncanakan dapat beroperasional di tahun 2019, dan akan menyediakan fasilitas - fasilitas yang dapat dimanfaatkan. Seperti: lecturing theater, creative store, workshop space, dan working space," urainya. 

Disiapkan pula Sertifikasi Halal untuk 16 UMKM dengan 96 jenis produk finalisasi Perda Pemberdayaan Koperasi dan UKM, penciptaan wirausaha baru untuk 500 kelompok di 24 Kabupaten/Kota, dan penyelesaian inventarisasi dan verifikasi (Invert) Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) pada empat kabupaten di Sulsel. 

"Juga telah diselesaikan kajian terkait pemetaan kebutuhan dan pembangunan cekdam dan irigasi di seluruh Sulsel, potensi perkembangan kakao, potensi perkembangan kopi, sosialisasi pengembangan Talas Satoimo (CPCL), pengembangan kawasan kakao, kopi, dan rempah, kajian hilirisasi pertanian, dan Soft Launching Bali Magis," urainya. 

Sulsel berkarakter, tambah dia, diwujudkan dalam rencana revitalisasi Benteng Somba Opu, rebranding pariwisata (rebranding Logo, video pariwisata), penandatanganan MoU Kerja Sama Bank Indonesia dengan Pemprov Sulsel dan beberapa kabupaten  untuk pariwisata yang terintegrasi. 

Sekedar diketahui, sejumlah feasibility study kajian yang telah rampung, pembangunan fisiknya akan dilaksanakan tahun 2019 mendatang. Anggarannya telah dialokasikan di APBD Sulsel 2019. Misalnya, pembangunan rumah sakit regional yang sementara dilakukan kajian untuk Palopo, Bone, dan Wajo. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: