Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menangkan Kompetisi di Abu Dhabi, Startup Brazil Key2Enable Raih Rp2,1 M

Menangkan Kompetisi di Abu Dhabi, Startup Brazil Key2Enable Raih Rp2,1 M Kredit Foto: Krypto Labs
Warta Ekonomi, Jakarta -

Krypto Labs, hub inovasi berbasis di Abu Dhabi, mengumumkan pemenang kompetisi global untuk startup yang mendorong transformasi dalam teknologi-pendidikan pada Senin (17/12/2018). Kompetisi tersebut bertajuk The EdTech Innovation Startup Competition 2018.

Startup dari Brazil, Key2Enable mendapat pujian karena membawa akses digital kepada orang-orang yang memiliki tekad untuk menggunakan komputer dan gawai, tetapi memiliki keterbatasan. Key2Enable mendapatkan gelar Pahlawan Wirausaha, hibah sebesar US$150 ribu (Rp2,1 miliar) dan kesempatan mengikuti program inkubator Krypto Labs.

Melansir Enterpreneur, Direktur Pelaksana Krypto Lans, Saleh Al Hashemi mengatakan, "Kami berusaha mendorong startup dan pelaku wirausaha untuk mencapai potensi penuh mereka, yang dimungkinkan berkat strategi UEA untuk kecerdasan buatan dan berbagai inisiatif pemerintah di seluruh negeri."

United Arab Emirat (UAE) ingin membangun pendidikan yang lebih baik dengan memanfaatkan AI. Dengan teknologi itu, pihak UAE bermaksud mempercepat tujuan tersebut.

"Sekarang adalah waktu ikonik untuk pendidikan, kita berada di ambang untuk mengubah media utama pengetahuan dengan menggabungkannya dengan teknologi berbasis AI," kata Saleh.

Key2Enable menyediakan alat-alat inovatif kepada orang yang memiliki keterbatasan gerak dan kurangnya koordinasi motor halus. Bentuk alat inovatifnya, antara lain keyboard Key-X untuk mengakses komputer, belajar, dan berkomunikasi.

Keempat finalis kompetisi masing-masing mendapatkan US$20 ribu, termasuk Parlay dari Kanada yang menciptakan alat yang membantu para guru mengembangkan diskusi kelas inklusif dan berbasis data. Ada pula 42LAB, aplikasi dari Singapura yang memperkenalkan bioteknologi kepada siswa sekolah.

Kemudian, pemenang aplikasi kurikulum, Kamkalima dari Lebanon yang mengembangkan platform berbahasa Arab yang membantu para guru mengembangkan keterampilan membaca dan menulis siswa. Tak lupa, pemenang aplikasi pembelajaran seumur hidup, Klazz dari Jerman yang membangun platform untuk mempermudah pembelajaran bahasa dengan solusi algoritmik.

Selain itu, Angaza Elimu memenangkan penghargaan Best Impact Startup dengan hibah sebesar US$20 ribu. Upaya mereka untuk meningkatkan pendidikan di Kenya dengan mengintegrasikan teknologi di dalam kelas dinilai patut menerima penghargaan tersebut. Inisiatif 'Solusi Turnkey untuk Sekolah' bertujuan mengubah pendidikan di Kenya dengan menciptakan model integrasi kelas untuk memperkuat hubungan siswa dan guru, selain menyediakan portal siswa untuk mengakses konten pendidikan. Terdapat juga lokakarya pelatihan dan pelajaran bagi siswa di luar jam sekolah.

Ada 800 aplikasi dari 58 negara yang mengikuti kompetisi The EdTech Innovation Startup Competition 2018. Penilaian dilakukan oleh dewan juri, terdiri atas Direktur Pelaksana Krypto Labs, Saleh Al Hashemi, Manajer Inovasi dan e-learning, Departemen Pendidikan dan Pengetahuan di Abu Dhabi (ADEK) Najla Al Naqbi, CEO Alef Education, Geoffrey Alphonso, dan Asher Siddiqui, mitra di 500 startup.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel:

Berita Terkait