Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbongkar! Begini Strategi Tim Medsos Prabowo

Terbongkar! Begini Strategi Tim Medsos Prabowo Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya, membeberkan strategi kubunya dalam menghadapi perang wacana di media sosial pada masa kampanye. Strategi itu diungkap untuk membantah tudingan timnya menggunakan cyber troops (pasukan siber).

Mustofa mengatakan, strategi media sosial Prabowo-Sandi mengutamakan soliditas dan solidaritas kader.

"Kerja kita cuma tiga, mengabarkan, kemudian mengibarkan, kemudian mengobarkan," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Ia menjelaskan, biasanya BPN Prabowo-Sandi menggelar rapat mingguan membahas isu-isu di media sosial. Rapat digelar di rumah Djoko Santoso. Rapat biasanya dihadiri dua perwakilan dari lima belas direktorat BPN. Direktorat Media dan Komunikasi yang dikepalai Hashim Djojohadikusumo menjadi pemimpin rapat.

"Direktorat Media dan Komunikasi yang memimpin, lalu semua memberi masukan, lalu isu apa yang akan dikeluarkan," katanya.

Kemudian isu besar itu akan diteruskan ke relawan lewat grup Whatsapp. Relawan wajib 'mengabarkan, mengibarkan, dan mengobarkan' isu itu di akun media sosial masing-masing.

Ia mengatakan, jika ada serangan dari kubu lain, akan dilakukan aksi cepat tanggap. Pihak medsos akan segera menghubungi Direktorat Media dan Komunikasi untuk merumuskan jawaban atas isu tersebut.

"Tugas-tugas lawan biasanya kan menghancurkan, memfitnah. Ya kita balas itu saja, mengabarkan dan mengibarkan visi-misi kita, kemudian mengobarkan semangat netizen Pak Prabowo," jelasnya.

Karena itu, Mustofa membantah pihaknya menggunakan pasukan siber seperti bot dan peretas yang biayanya ada di kisaran Rp45 miliar hingga Rp50 miliar. Ia mengklaim tim Prabowo-Sandi tak punya dana membiayai hal seperti itu.

"Kami tidak punya biaya untuk itu karena mahal biayanya. Memelihara bot, memelihara aplikasi penyerangan pakai hacker itu mahal biayanya," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: