Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bandara Sekitar Sulut Disiagakan Antisipasi Erupsi Soputan

Bandara Sekitar Sulut Disiagakan Antisipasi Erupsi Soputan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Lalu lintas penerbangan dari dan ke Sulawesi Utara (Sulut) terpantau masih normal pasca-erupsi Gunung Soputan, Minggu (16/12). Bahkan, hingga dua hari setelah erupsi, tepatnya Selasa (18/12), belum ada penerbangan yang terdampak. Sebaran abu vulkanik dilaporkan tidak sampai masuk dan mengganggu jalur penerbangan. 

Berdasarkan laporan yang diterima AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), baik itu Notam maupun Ashtam, jalur penerbangan dari dan ke Sulut masih aman. AirNav Indonesia bersama instansi terkait akan terus memantau perkembangan erupsi Gunung Soputan, termasuk mempersiapkan langkah kontigensi. 

"Sampai sejauh ini, sebaran abu vulkanik masih aman untuk jalur penerbangan, tidak mengganggu," kata General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama MATSC, Novy Pantaryanto, di sela acara MATSC Emergency Drill 2018 di kantornya di kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Selasa (18/12/2018).

Menurut Novy, apabila sebaran abu vulkanik maupun erupsi Gunung Soputan mengganggu atau berbahaya bagi penerbangan, maka pihaknya telah mempersiapkan langkah antisipasi. Salah satunya dengan mempersiapkan atau menyiagakan sejumlah bandara alternatif yang berada di sekitar Manado, Sulut. 

"(Soputan) itu terdekat kan Manado dan Gorontalo. Lalu dekat juga dengan Ternate dan Luwuk juga siap, kita sudah siapkan beberapa bandara. Ya jangan khawatir, semua sudah kita persiapakan untuk kontigensi plan. Tapi pada intinya sampai saat ini (lalu lintas penerbangan) belum terganggu (erupsi Gunung Soputan)," terangnya. 

Gunung Soputan yang berada di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulut, dilaporkan mengalami erupsi sebanyak tiga kali sejak Minggu dini hari. Data dari Pos Pemantau Gunung Soputan di Silian, erupsi pertama terjadi pukul 01:02 Wita, dengan aplitudo 40 milimeter disertai suara gemuruh. 

Selanjutnya, letusan kedua terjadi pukul 03:09 Wita, dengan tinggi kolom abu mencapai 3.000 meter dari puncak gunung. Sementara pada pukul 05:40 Wita kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 7.000 meter dari puncak gunung. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: