Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dituduh PKI, Jokowi: Saya Sabar dan Senyum Saja

Dituduh PKI, Jokowi: Saya Sabar dan Senyum Saja Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Bangkalan -

Sejumlah ulama se-Madura menyatakan dukungannya kepada Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) untuk memenangkan Pilpres 2019 mendatang.

Di depan ulama dan Ketua Kadin Jatim, La Nyalla Mattalitti, Jokowi menepis tuduhan bohong (hoax) yang selama ini menyerangnya terkait PKI.

"Presiden Jokowi PKI, tapi saya senyam-senyum saja. Saya sabar. Tapi kemarin saat kita survei penelitian, ternyata ada lebih dari 9 juta yang percaya. Ini perlu saya jawab," ujarnya di Bangkalan, Rabu (19/12/2018).

Ia mengaku awalnya hanya diam ketika diserang isu PKI. Namun dirinya sadar, berdasarkan hasil survei internal, masih ada 9 juta penduduk Indonesia yang mempercayai isu Jokowi PKI.

"Saya diam bukan karena apa-apa. Setelah disurvei ada 9 juta, supaya nggak berkembang jadi 9 juta, 10 juta, saya sampaikan. PKI dibubarkan 1965-1966. Saya lahir tahun 1961, umur saya masih 4 tahun. Masuk TK saja belum. Kan nggak ada PKI balita," jelasnya.

Tidak sampai di situ, tuduhan Jokowi aktivis PKI juga dilarikan ke sebuah gambar pimpinan PKI DN Aidit berpidato dan di dekatnya ada orang berperawakan mirip Jokowi. Jokowi heran, sebab, pada 1955 ia belum lahir.

"Coba lihat di medsos, ada ratusan gambar DN Aidit pidato. Saya lahir saja belum. Saya lihat saat itu di HP saya, la kok wajahnya persis saya. Lo kok bener saya? Cara-cara rekayasa seperti ini politik tidak beretika, tidak ada sopan santunnya. Apa mau diteruskan?," katanya.

Selain diterpa isu PKI, Jokowi mengatakan isu antek asing dialamatkan kepadanya. Namun isu itu kemudian dijawab dengan kebijakan pemerintah yang mengambil Blok Rokan dan Blok Mahakam.

"Harusnya demo besar-besaran, demo mendukung. Saya nunggu didemo, nggak ada. Dituduh antek asing," imbuhnya.

Sekadar diketahui, La Nyalla sebelumnya telah mengakui dirinya merupakan orang yang menyebarkan isu Jokowi PKI di Madura, Jawa Timur. Tidak hanya itu, juga menyebarkan tabloid Obor Rakyat serta isu Jokowi antek asing dan aseng saat Pilpres 2014.

Namun La Nyalla telah bertobat dan meminta maaf kepada Jokowi. Pada Pilpres 2019 ini pun mendedikasikan diri untuk memenangkan Jokowi sebagai penebus dosa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: