Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Kinerja DEWA di 2018

Begini Kinerja DEWA di 2018 Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) memiliki kapasitas produksi secara konsolidasi selama sembilan bulan di 2018, antara lain produksi overburden meningkat sebesar 18,5% menjadi 75,5 juta Bcm, dan produksi batu bara mencapai 9,7 juta ton, atau sama dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Rinciannya antara lain produksi proyek batu bara Bengalon selama sembilan bulan meliputi produksi overburden menurun sebesar 0,5% menjadi 39,3 juta Bcm, dan produksi batu bara menurun sebesar 5,7% menjadi 4,9 juta ton," kata Presiden Direktur DEWA, Faisal Firdaus di Jakarta, Rabu (19/12/2018).

Lebih lanjut ia mengungkapkan jika produksi proyek batu bara Asam Asam selama sembilan bulan, yakni produksi overburden meningkat sebesar 37,4% menjadi 22,4 juta Bcm, dan produksi batu bara menjadi sebesar 3,7 juta ton, atau naik 2,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Dari produksi proyek batu bara Satu selama sembilan bulan menyumbang produksi overburden meningkat sebesar 72,5% menjadi 13,8 juta Bcm, dan produksi batu bara meningkat sebesar 22,2% menjadi 1,1 juta ton," terangnya.

Dari semua proyek yang ditangani, Faisal memperkirakan total produksi 2018, antara lain produksi overburden 2018 naik 22,4% menjadi 105,0 juta Bcm, dan estimasi produksi batu bara 2018 naik 8,6% menjadi 13,9 juta ton.

Sementara posisi keuangan per 30 September 2018, antara lain total aset menurun 5,3% dari posisi tanggal 31 Desember 2017 menjadi US$380,65 juta dikarenakan adanya penurunan atas uang muka kepada pemasok dan taksiran tagihan pajak.

Total liabilitas menurun 12,6% dari posisi 31 Desember 2017 dikarenakan adanya pembayaran utang sewa pembiayaan, utang bank, dan utang lain-lain dari pihak ketiga. Total ekuitas meningkat 0,4% dari posisi 31 Desember 2017 dikarenakan perseroan membukukan laba komprehensif untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2018.

Dari sisi laporan laba rugi untuk periode sembilan bulan 2018, perseroan mencatat penurunan pendapatan 0,6% menjadi US$188,87 juta dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya dikarenakan adanya pekerjaan jasa tertentu yang tidak dilanjutkan lagi di 2018.

Sementara laba kotor turun 41,2% menjadi US$6,61 juta karena adanya peningkatan beban pokok pendapatan, terutama beban perbaikan dan pemeliharaan alat, serta bahan bakar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: