Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

XL Bangun Solusi Digital 'Satwa Nusantara' untuk Peternak Sapi di Situbondo

XL Bangun Solusi Digital 'Satwa Nusantara' untuk Peternak Sapi di Situbondo Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melanjutkan komitmen untuk mendukung upaya pengentasan desa tertinggal. Sesuai dengan kompetensi dan bidang usaha tempat berkecimpung, XL Axiata membangun solusi digital yang disesuaikan dengan kebutuhan warga desa yang disasar. Seperti pada solusi terbaru, XL Axiata membangun solusi inovatif berkonsep Farm Chain Management System (FCMS) "Satwa Nusantara" untuk warga Desa Karang Tekok, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.  

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Samsul Widodo dan Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto meresmikan penggunaan solusi tersebut di Situbondo, Senin (17/12/2018).

Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya mengatakan, Desa Karang Tekok ini masuk kategori tertinggal sesuai data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Solusi "Satwa Nusantara" ini akan membantu para petani pemilik ternak di sini untuk memastikan ternak-ternak mereka, terutama sapi, pakan dan kondisi kesehatannya bisa tercukupi sepanjang tahun, termasuk di musim kemarau.

"Sapi adalah aset utama warga, tapi selama ini mereka harus menghadapi persoalan saat musim kemarau, di mana pakan tidak mencukupi, sehingga sapi kelaparan dan bobotnya menyusut drastis. Lalu, daripada mati, mereka menjualnya dengan harga sangat rendah. Padahal sapi-sapi yang diternakkan warga adalah sapi jenis unggul yang punya potensi besar secara ekonomi untuk dikembangkan," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (19/12/2018).

Menurut Yessie, melalui solusi digital ini juga akan bisa memberikan data dan gambaran mengenai potensi ekonomi yang bisa didapatkan dari ternak sapi warga desa ke depan. Sesuai dengan namanya, solusi berbasis FCMS ditujukan untuk memaksimalkan produktivitas komoditias pertanian dengan menata, memantau, dan merencanakan rantai pengelolaan dari hulu ke hilir, dari mulai pemeliharaan, panen, pemasaran, bahkan hingga pengembangan produk dari ternak. Untuk keperluan di Desa Karang Tekok, "Satwa Nusantara" baru difokuskan untuk pemeliharaan, yaitu mengatasi masalah pakan dan kesehatan ternak.

Yessie berharap solusi digital "Satwa Nusantara" yang dibangun XL Axiata bersama Fakultas Peternakan Universitas Jember dan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Desa Toyomarto, Singosari Malang, Jawa Timur akan mampu mengatasi salah satu simpul persoalan yang ada di desa tersebut. Penerapan solusi ini akan mengubah pola pemeliharaan ternak yang selama ini sudah diterapkan. 

"Jika sebelumnya sapi-sapi digembalakan di padang rumput terbuka untuk mendapatkan rumput hijau, kini sapi harus dikandangkan agar mudah dipantau kondisinya sekaligus mudah memberikan makan. Dengan demikian, ternak tidak hanya bisa diselamatkan dari ancaman kematian di setiap musim kemarau, namun juga bisa dikembangkan secara ekonomis sebagai komoditas," terangnya.

Solusi ini bisa dijalankan berdasarkan data atas ternak yang dikirimkan masing-masing petani pemiliknya. Data-data sapi ini meliputi umur, jenis kelamin, bobot, jenis sapi, bahan baku pakan, dan stok pakan jadi. Data-data tersebut kemudian disimpan di bank data yang dikelola admin yang dijalankan oleh tim dari Fakultas Pertanian Universitas Jember di bawah supervisi dua ahli pertanian, Hidayat Teguh Wiyono dan Kahar Muzakhar yang menjadi partner dalam proyek ini. Secara berkala, sesuai dengan perkembangan kondisi ternak, para pemilik sapi akan memperbarui data-data tersebut. Dengan demikian, validitas data akan selalu terjaga, sehingga analisis yang dihasilkan juga berkualitas.

Untuk peternak, pemantauan, dan pembaruan data terkait kondisi sapi dan pakannya bisa dilakukan secara digital. Untuk itu, disediakan aplikasi sederhana yang mudah mereka operasikan. Pengelolaan data-data ternak ini bisa menghasilkan, antara lain data riil dan analisis mengenai populasi sapi, jumlah pakan yang dibutuhkan, baik pakan organik maupun pakan tambahan, potensi pertambahan ternak hingga beberapa tahun ke depan, hingga potensi stok daging yang tersedia, dan tentunya nilai ekonomi yang dimiliki desa dari ternak.

Lebih lanjut, melalui "Satwa Nusantara" ini, para peternak, warga, dan pemangku kepentingan lain, termasuk aparat pemerinta terkait akan bisa memperoleh gambaran mengenai seberapa besar potensi dari ternak sapi ini yang bisa diolah dan dikembangkan skalanya. Dari situ, aktivitas ekonomi baru bisa dilahirkan, yang sekaligus akan memberikan nilai tambah ekonomi pada seluruh warga desa, dan tujuan pengentasan kemiskinan dan ketertinggalan bisa diwujudkan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: