Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Tarik 2.000 Pasukan AS di Suriah

Trump Tarik 2.000 Pasukan AS di Suriah Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Donald Trump telah memulai penarikan total pasukan AS dari Suriah, dengan menyatakan pada Rabu (19/20/2018) jika mereka telah berhasil dalam misi mereka untuk mengalahkan Islamic State dan tidak lagi diperlukan di negara itu.

Keputusan untuk menarik sepenuhnya, dikonfirmasi oleh pejabat AS, bertepatan dengan sekitar 2.000 pasukan AS yang menyelesaikan operasi untuk merebut kembali wilayah yang pernah dikuasai oleh militan Islamic State.

Kepergian pasukan AS juga bisa melemahkan pengaruh Paman Sam di kawasan itu dan merusak upaya diplomatik untuk mengakhiri perang saudara Suriah, yang sekarang berada di tahun kedelapan.

Berita tentang penarikan penuh menarik kritik langsung dari beberapa rekan Republik Trump, yang mengatakan bahwa meninggalkan Suriah berarti memperkuat tangan Rusia dan Iran, yang keduanya mendukung Presiden Suriah Bashar al Assad.

Hal ini juga dapat menyebabkan terpapar aliansi milisi Kurdi dan Arab yang dikenal sebagai Pasukan Demokratis Suriah, atau SDF, yang telah menjadi yang paling efektif melawan Islamic State tetapi berada di bawah ancaman karena Turki memberatkan serangan baru di Suriah.

Para komandan AS di lapangan, yang telah mengembangkan hubungan yang kuat dengan para pemimpin SDF, telah menyuarakan keprihatinan mereka soal penarikan pasukan AS yang dan terkejut oleh keputusan itu, pejabat AS mengatakan kepada Reuters, berbicara dengan syarat anonimitas.

"Kami telah mulai mengembalikan pasukan Amerika Serikat ke rumah saat kami bertransisi ke fase berikutnya dari kampanye ini," ujar juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah Trump men-tweet bahwa "Kami telah mengalahkan ISIS di Suriah, satu-satunya alasan saya berada di sana," tulis Trump.

Pendahulu Trump, Barack Obama, lambat untuk terlibat dalam perang saudara Suriah, karena dinilai takut diseret ke konflik asing terbuka seperti yang terjadi di Afghanistan. Ratusan ribu orang telah tewas dan mengungsi di Suriah, sekitar setengah dari 22 juta penduduk sebelum perang.

Namun dalam kampanye untuk mengalahkan Islamic State di Suriah, Obama memerintahkan serangan udara dari September 2014 dan kemudian pasukan ke negara itu di tahun berikutnya.

Gedung Putih menolak untuk memebrikan waktu soal penarikan pasukan AS dan tidak mengkonfirmasi secara eksplisit bahwa Trump telah memerintahkan penarikan total. Pejabat AS menegaskan keputusan itu kepada Reuters, berbicara dengan syarat anonim.

Seorang pejabat AS mengatakan Washington bertujuan untuk menarik pasukan dalam 60 hingga 100 hari dan mengatakan Departemen Luar Negeri AS akan mengevakuasi semua personelnya di Suriah dalam 24 jam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: