Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peran Cloud sebagai Infrastruktur Teknologi bagi Bank BUMN

Peran Cloud sebagai Infrastruktur Teknologi bagi Bank BUMN Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Infrastruktur menjadi salah satu pendukung inovasi bagi perbankan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Pelaku sektor perbankan milik negara menilai infrastruktur yang bersifat scalable menjadi penting di era digital yang dinamis ini.

Kepala Divisi IT Operation Bank BTN, Bimo H Purbo mengatakan, dinamika dalam kebutuhan bisnis sangat ekstrem. Oleh karena itu, dibutuhkan infrastruktur yang dapat diandalkan (reliability), aman (security), cepat (agile), dan scalable.

Bimo berujar, "Kami menyadari dunia berubah dengan cepat. Infrastruktur jadi bagian teknologi yang sulit beradaptasi karena melibatkan hardware dan pengadaan. Kami punya visi untuk membangun infrastruktur yang agile."

Ia menilai cloud computing dapat menjadi jawaban untuk menciptakan infrastruktur dengan agility yang mampu mendorong pelayanan perbankan di industri 4.0. Salah satu bentuknya, public cloud untuk layanan kepada publik.

"Semua teknologi (AI, Big Data, Cloud) yang ada di dunia software itu kami gunakan di infrastruktur supaya bisa prediktif bahkan preskriptif. Public cloud itu sudah keniscayaan karena kita harus menciptakan sharing economy," ujar Bimo, Kamis (20/12/2018).

Sementara itu, VP IT Infrastructure BNI, Sonny Setiadi mengungkapkan, pemanfaatan cloud computing dalam layanan perbankan bisa menghemat biaya pengadaan infrastruktur sebesar 75% hingga 80%. Tak hanya itu, penambahan kapasitas pun dapat dilakukan tanpa adanya down time.

"Sekarang kami bisa scale out hanya dalam hitungan detik, tidak harus down time, tidak harus menunggu. Deployment dengan cloud hanya butuh 10-15 menit, kalau dulu bisa 1 sampai 2 hari," ungkap Sonny.

Group Head of Operational Data Center BRI, Bazrizal juga mengaku infrastruktur teknologi yang scalable seperti cloud computing mampu mengatasi dinamika bisnis perbankan saat ini. Dengan tiga data center, BRI mengklaim telah mampu membangun infrastruktur dengan kualitas tinggi. BRI juga akan meningkatkan fitur virtualisasi di 2019, sehingga kualitas layanan mereka akan terus meningkat.

Bazrizal menyampaikan, "Kami ingin sediakan infrastruktur yang scalable dan berkualitas tinggi. Mau tidak mau, kami harus sediakan infrastruktur yang scalable untuk mendukung dinamika di dunia bisnis saat ini."

Sejalan dengan ketiga rekannya, Group IT Infrastructure Bank Mandiri, Victor Erico Korompis berpendapat, cloud computing adalah pondasi dari semua teknologi. Keberadaan cloud membuat konsep bisnis perbankan berubah.

Victor memaparkan, "Dulu sebelum ada cloud, analoginya seperti bangun rumah. Ada proses untuk bisa menyelesaikan proyek itu. Untuk era sekarang, dengan cloud, Mandiri menawarkan layanan seperti analogi sewa apartemen. Ini terjadi di aplikasi Bank Mandiri. Konsep sekarang itu buy and ready to use."

Mengingat besarnya pengaruh cloud, keempat bank BUMN itu baru saja menandatangi nota kesepahaman mengenai pengembangan Himbara Cloud Computing pada Kamis (20/12/2018). Melalui sinergi itu, BRI, BTN, Mandiri, dan BNI dapat melakukan manajemen risiko bersamaan untuk menghindari risiko fraud.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: