Perusahaan Pengiriman Makanan India Raih Rp14,5 Triliun di Pendanaan Terbaru

Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu perusahaan pengiriman makanan terkemuka India, Swiggy, mencetak putaran $1 miliar (sekitar Rp14,5 triliun) yang dipimpin oleh Naspers yang berbasis di Afrika Selatan dengan partisipasi dari investor baru, Tencent dari China, di antara yang lainnya.

Swiggy, perusahaan pengiriman makanan di India menghimpun dana di kisaran US$1 miliar pada putaran yang dipimpin oleh Naspers dari Afrika Selatan. Terdapat pula partisipasi dari investor baru, yakni Tencent dari China, di putaran tersebut.

"Pendanaan di putaran tersebut membuat Swiggy menghimpun hampir US$1,5 miliar (sekitar Rp21,7 triliun)," menurut Crunhbase pada Jumat (21/12/2018).

Beberapa bulan lalu, Swiggy dilaporkan tengah berdiskusi dengan Tencent untuk meningkatkan modal dalam mengatasi persaingan dengan Zomato. Namun, Naspers justru memimpin dengan memberikan US$660 juta.

Nilai valuasi perusahaan tersebut kini mencapai US$3,3 miliar, naik dari US$1,31 miliar pada Juni lalu setelah mendapat suntikan dana sebesar US$210 juta yang juga dipimpin oleh Naspers bersama DST Global.

Sementara itu, pada Oktober lalu, Zomato mendapatkan US$210 juta dari Alipay Singapore, cabang perusahaan Ant Financial di Singapura. Hal itu terjadi beberapa bulan setelah Ant Financial menginvestasikan US$200 juta. Dengan begitu, Zomato diprediksi telah mengumpulkan sekitar US$654 juta dengan valuasi lebih dari US$2 miliar.

Antusiasme dari afiliasi-Alibaba dan Tencent didorong oleh minat strategis mereka untuk mengumpulkan lebih banyak pasar pembayaran dengan potensi besar di ekonomi India yang semakin berkembang. Hal serupa juga terjadi di Asia Tenggara, tepatnya di antara perusahaan transportasi online, Go-Jek dan Grab.