Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Langkah BI Hadapi Kebutuhan Uang Tunai Jelang Nataru

Ini Langkah BI Hadapi Kebutuhan Uang Tunai Jelang Nataru Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengantisipasi kebutuhan uang tunai dan kegiatan transaksi sistem pembayaran menjelang Natal dan akhir 2018 dengan mempersiapkan layanan kas, baik melalui jaringan kantor Bank Indonesia maupun jaringan perbankan, dan infrastruktur sistem pembayaran nontunai yang lancar dan terjaga.

"BI juga terus berkoordinasi dengan industri terkait untuk memastikan kegiatan transaksi nontunai berjalan dengan lancar," kata BI dalam pernyataan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Menjelang Hari Raya Natal dan akhir 2018, BI memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang kartal (uang kertas dan logam) sesuai pola musiman. Khusus periode Natal dan akhir 2018 diperkirakan kebutuhan akan uang tunai (outflow) secara nasional mengalami peningkatan ±10,3% atau sebesar Rp101,1 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp91,7 triliun.

"Untuk mengantisipasi hal tersebut, BI menempuh empat strategi dalam melayani kebutuhan uang tunai. Pertama, menjaga ketersediaan kas secara nasional. Kedua, melakukan distribusi uang kepada seluruh satuan kerja (satker) kas dan melakukan kegiatan layanan kas di seluruh wilayah satker kas," terang BI.

Kemudian, mengoptimalkan pengolahan uang di seluruh satker kas untuk meningkatkan persediaan uang. Keempat, mengoptimalkan peran kas titipan untuk melakukan distribusi uang dan peran kas keliling untuk melakukan penukaran.

Untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, BI juga mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai, yang diselenggarakan oleh BI melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gorss Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

BI telah melaksanakan pengujian terhadap seluruh infrastruktur guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran secara aman, lancar, dan efisien, khususnya apabila terjadi peningkatan volume transaksi pada akhir tahun.

BI pun berkoordinasi dengan peserta sistem pembayaran guna memastikan optimalnya kegiatan sistem tersebut. BI terus mengingatkan masyarakat untuk mendukung Gerakan Nasional Nontunai (GNNT), misalnya bagi masyarakat yang melakukan perjalanan melalui ruas tol, semua gardunya telah menerima pembayaran uang elektronik. Dengan penggunaan uang elektronik di gardu tol, perjalanan masyarakat diharapkan menjadi lebih lancar.

Untuk kenyamanan bertansaksi, masyarakat diharapkan berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan meneliti ciri-ciri keaslian uang dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Sementara untuk memudahkan mengenali keaslian uang rupiah, masyarakat dihimbau agar senantiasa menjaga dan merawat rupiah dengan baik melalui metode 5 Jangan, yakni Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi.

"BI akan terus berkoordinasi dengan perbankan dan pihak-pihak terkait guna memastikan optimalnya layanan uang tunai dan kegiatan sistem pembayaran. Dengan langkah-langkah antisipatif yang dilakukan, BI berharap kegiatan ekonomi masyarakat pada Hari Raya Natal dan akhir 2018 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: