Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korban Meninggal Dunia Akibat Gelombang Tinggi di Anyer Bertambah, Lihat Jumlahnya

Korban Meninggal Dunia Akibat Gelombang Tinggi di Anyer Bertambah, Lihat Jumlahnya Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Pandeglang -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang menemukan 10 jenazah korban gelombang tinggi di Pantai Anyer, Banten.

Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab Pandeglang, Endan, mengatakan sebanyak 10 jenazah ditemukan dan sudah dievakuasi ke puskesmas terdekat.

"Korban yang sudah ditemukan 10 orang di Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang. Itu belum termasuk yang di Kecamatan Carita, kedua Kecamatan Sumur," ujarnya di Pandeglang, Minggu (23/12/2018).

Ia menambahkan, ada puluhan korban yang mengalami luka parah terutama patah tulang kaki maupun tangan, yang jumlahnya kurang lebih 15 orang sampai 20 orang.

"Luka ringan itu lebih banyak, sekitar ratusan untuk ringan, karena pengunjung dari Jakarta juga, dari Kemenpora sama PLN Cinere. Lagi ada cara di sini. Sama wisatawan dari Bogor. Ada rombongan mahasiswa, ada keluarga," jelasnya.

Endan melanjutkan, BPDB melakukan evakuasi di Hotel Tanjung Lesung, Pandegelang. Akibat tsunami itu, hotel mengalami kerusakan. Meski demikian, pihaknya juga mengalami kendala.

"Kendala evakuasi kita mati lampu sama hujan deras. Makanya kita sama relawan pada kumpul. Pencarian sementara diberhentikan," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyebut ada 3 korban tewas akibat tsunami yang terjadi di wilayah Anyer, Banten dan Lampung. Sementara itu 21 orang mengalami luka-luka.

"Data sementara dampak gelombang pasang yang dihimpun BPBD pada 23/12/2018 pukul 00.30 WIB, terdapat 3 orang meninggal dunia dan 21 orang luka-luka di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: