Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Refleksi Akhir Tahun: RI Gagal Lakukan Lompatan di Tengah Tekanan Global

Refleksi Akhir Tahun: RI Gagal Lakukan Lompatan di Tengah Tekanan Global Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tahun ini ekonomi global tumbuh relatif sama dengan tahun lalu, yakni 3,7%. Hal ini lebih didorong oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju dari 2,3% di 2017 menjadi 2,4 pada 2018. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di negara berkembang masih stagnan di angka pertumbuhan 4,7%.

Kebijakan fiskal yang ekspansif mampu mendorong ekonomi AS tumbuh lebih tinggi tahun ini, meskipun berdampak pada peningkatan utang yang membebani fiskal negara itu di masa depan. Sementara itu, ekonomi Tiongkok melanjutkan tren pelemahan sebagai imbas dari proses rebalancing, pengetatan regulasi di sektor finansial, serta perang dagang dengan AS yang mulai terasa efeknya.

Pertumbuhan ekonomi Uni Eropa juga melambat dibandingkan tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh pelemahan permintaan ekspor dan masih rendahnya tingkat konsumsi domestik.

"Tahun ini sejumlah negara emerging market mengalami guncangan ekonomi yang cukup kuat, seperti krisis mata uang di Turki, Argentina, dan Venezuela, akibat menurunnya permintaan ekspor, penurunan harga komoditas, serta pengetatan likuiditas akibat dari pengetatan moneter oleh The Fed," kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal di Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Maraknya kebijakan-kebijakan protektif

Negara-negara maju juga menghambat pertumbuhan ekspor negara-negara berkembang. Perang dagang AS-Tiongkok, selain menahan pertumbuhan kedua negara tersebut, juga membawa dampak pada penurunan kinerja ekspor negara-negara yang menjadi mata rantai pasok bagi kedua negara tersebut.

Kemudian sepanjang tahun ini, The Fed secara intensif memberlakukan pengetatan moneter dengan empat kali menaikkan Federal Fund Rate, sejalan dengan tingkat inflasi di AS yang semakin tinggi dan angka pengangguran yang turun tajam. Pengetatan ini telah berdampak pada pengetatan likuiditas serta meningkatnya volatilitas nilai tukar bagi negara-negara emerging market.

Melemahnya permintaan global bersamaan dengan meningkatnya pasokan pada sejumlah komoditas telah menekan harga, baik komoditas energi dan non-energi. Tren harga komoditas menunjukkan penurunan di tahun ini, meskipun secara tahunan masih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.

Walaupun harga minyak jenis Brent mengalami kenaikan sampai dengan Oktober hingga di kisaran US$77 per barrel, pada November mengalami penurunan tajam menjadi US$50,5 per barrel. Untuk minyak sawit, harga mengalami penurunan persisten hingga mencapai 26% secara year on year per November 2018.

"Sepanjang 2018, kita menyaksikan bagaimana resiliensi ekonomi Indonesia diuji di tengah meningkatnya tekanan ekonomi global," papar Faisal.

Menurutnya, saat ekonomi global kurang mendukung seperti yang dijabarkan di atas, ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan tumbuh sedikit lebih baik dibanding pertumbuhan di 2017 yang mencapai 5,07%.

Sampai dengan kuartal ketiga, realisasi pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,17%, sejalan dengan prediksi CORE Economic Outlook 2018, yakni tumbuh sebesar 5,1-5,2%.

"Di satu sisi, capaian tersebut menunjukkan relatif masih kuatnya daya tahan ekonomi nasional terhadap tekanan global. Namun di sisi lain, upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, apalagi untuk melakukan lompatan, masih belum berhasil," jelas Faisal.

Terlebih lagi, lanjut Faisal, jika dibandingkan sejumlah negara tetangga yang mampu tumbuh lebih baik meskipun sama-sama menghadapi tekanan global. Filipina dan Vietnam, misalnya, masing-masing mampu tumbuh 6,30% dan 7,02%, pada tiga kuartal pertama 2018.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: