Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasto: Mending Laporin Saya Daripada Fitnah Pak Jokowi-Ma'ruf

Hasto: Mending Laporin Saya Daripada Fitnah Pak Jokowi-Ma'ruf Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, pelaporan dirinya ke Bawaslu oleh kubu capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno adalah momentum penghentian semua serangan hoaks dan fitnah terhadap pasangan capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

"Saya siap untuk terus-terusan diserang oleh kubu Prabowo-Sandi, tapi jangan menyerang Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf. Bagi saya pribadi, lebih baik mereka menyerang saya, daripada menyerang Pak Jokowi dan Pak Ma ruf Amin," kata Hasto Kristiyanto di Jakarta, Kamis (31/12/2018), setelah dirinya dilaporkan kubu Prabowo-Sandiaga ke Bawaslu.

Sementara itu, dari tim kampanye Prabowo-Sandiaga, Koordinator Kuasa Hukum Tim Advokat Indonesia Bergerak, Djamaluddin Kordoeboena, menyatakan, Hasto dilaporkan ke Bawaslu atas pernyataannya saat Safari Kebangsaan di Lebak, Banten, pada pekan lalu.

Ketika itu Hasto kepada masyarakat di Banten, "Pada pemilu 2019 , masyarakat mau pilih yang mana, yang suka memfitnah atau Didit ah," kata Djamal, menirukan ucapan Hasto seperti dikutip di media.

Menurut Hasto, laporan yang disampaikan Tim Kampanye Prabowo-Sandi ke Bawaslu, akan ditanggapinya secara serius, karena pelaporan ini akan menjadi momentum untuk membalikkan keadaan.

"Hijrah dari segala bentuk hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah, menjadi politik bermartabat yang mengedepankan nilai, etika, dan budaya timur," katanya.

Menurut Hasto, hijrah itu menjadi krusial karena Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, menjadi semakin melaju. "Bagi mereka yang terbuka mata batinnya, maka mereka bisa melihat perubahan itu," ucapnya.

Sebaliknya, kata Hasto, bagi mereka yang berpikir negatif, mata batinnya tertutup sehingga tidak bisa melihat perubahan yang arah yang lebih baik.

Sekretaris TKN Jokowi-KH Ma'ruf itu mengatakan, dirinya siap menghadapi semua serangan karena telah dididik oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, untuk berani menyuarakan suara hati yang benar.

"Di PDI Perjuangan, kami dididik untuk berdiri di atas kebenaran dalam politik dan berani menyuarakan kebenaran. Kami memiliki prinsip 'Satyam Eva Jayate', bahwa kebenaranlah yang akhirnya akan menang," ujar Hasto.

Hasto menambahkan, adanya laporan ke Bawaslu ini, menunjukkan kubu Prabowo-Sandiaga sebenarnya bisa merasakan bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf sudah ribuan kali diserang dengan hoaks dan fitnah. "Bahkan mungkin, jumlahnya sudah tidak terhitung," katanya.

Namun, telinga Jokowi, kata dia, ditutupi oleh oleh harapan dan aspirasi masyarakat ingin Indonesia menjadi lebih baik serta kehidupan masyarakat yang damai. "Karena itu, Pak Jokowi terus bekerja meskipun ada pernyataan-pernyataan negatif soal dirinya," katanya.

Demikian juga KH Maruf Amin, menurut Hasto, selalu tersenyum dan mendoakan umatnya agar berakhak mulia, dan berbudi pekerti baik. "Karena itulah, pertanyaan sederhana saya di balik laporan tersebut, apakah mau bangsa ini baik? Kalau mau baik, pilihlah pemimpin dengan rekam jejak, kepribadian, dan program kerja yang baik," tutur Hasto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: