Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-gara Diteriaki Monyet, Napoli Kalah

Gara-gara Diteriaki Monyet, Napoli Kalah Kredit Foto: Reuters/Alberto Lingria
Warta Ekonomi, Milan -

Inter Milan boleh menang 1-0 pada laga semalam, Kamis (27/12/2018), melawan Napoli. Tapi, kemenangan jadi hambar karena sikap penonton di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, yang rasis.

Bayangkan, para penonton Inter Milan selalu menirukan suara monyet saat bek Napoli, Kalidou Koulibaly (asal Senegal), menggiring bola. Tak jarang terdengar teriakan "monyet" kepada Koulibaly di tengah pertandingan.

Saking parahnya situasi, Manajer Napoli Carlo Ancelotti sempat meminta pertandingan dihentikan dulu. Tapi, wasit tidak mengabulkan permintaannya.

Riuhnya ejekan tersebut pada akhirnya meruntuhkan mental Koulibaly. Pada menit ke-80, Koulibaly bermain terlalu keras dengan menjatuhkan Matteo Politano, penyerang Inter Milan. Tak ayal Koulibly diganjar kartu kuning.

Drama tak berhenti di sini. Koulibaly yang galau dengan ejeken penonton malah bersikap sinis dengan bertepuk tangan atas keputusan tersebut. Wasit akhirnya menjatuhkan kartu kuning kedua, yang berarti Koulibaly harus keluar lapangan. 

Posisi ini menguntungkan Inter Milan. Pertahanan Napoli kehilangan bek tengahnya yang selama pertandingan banyak menahan gempuran penyerang-penyerang Inter Milan.

Hanya berkisar 10 menitan, gawang Napoli akhirnya bobol. Tepatnya pada saat injury time 90+1, striker Inter Milan Lautaro Martinez, akhirnya memastikan gol semata wayang di pertandingan ini. Inter Milan menang 1-0.

Di luar lapangan, situasi juga kurang mendukung. Bus yang membawa Napoli diserang pendukung Inter Milan. Dikabarkan ada satu orang tewas tertabrak bus dan empat orang luka-luka dalam kejadian tersebut.

Napoli sangat kecewa dengan situasi ini. Carlo Ancelotti mengancam akan memerintahkan para pemainnya mogok bermain kalau hal seperti ini masih terjadi.

Ronaldo turut mengecam kejadian tersebut. Dalam Twitter-nya dia mengatakan, "Kita harus mengatakan 'tidak' pada rasisme dan diskriminasi."

Sementara Koulibally menulis, "I'm sorry about the defeat and especially to have left my brothers! But I am proud of the colour of my skin. Of being French, Senegalese, Neapolitan: a man."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: