Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AAJI Optimistis Manajemen Baru Jiwasraya Mampu Selesaikan Persoalan Polis

AAJI Optimistis Manajemen Baru Jiwasraya Mampu Selesaikan Persoalan Polis Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis kasus tunda bayar klaim produk JS Saving Plan dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan dapat diselesaikan oleh manajemen baru perseroan yang telah bertugas. AAJI juga menyakini kondisi keuangan Jiwasraya masih sehat, apalagi Jiwasraya merupakan salah satu perusahaan BUMN.

"AAJI lihatnya nasabah enggak perlu khawatir, yang penting sabar saja, akan dibereskan kok itu. Kami optimistis masalah itu akan selesai," kata Ketua Bersama AAJI Wiroyo Karsono di Jakarta, Jumat (28/12/2018).

Dia memandang manajemen baru saat ini yang merupakan orang-orang yang berpengalaman di industri asuransi, diyakini akan mampu memberikan solusi dan menyelesaikan masalah tersebut cepat atau lambat.

"Kan sekarang mereka sudah punya manajemen baru dan saya yakin manajemen baru merupakan orang-orang yang sudah ngertilah bagaimana solusinya, letak masalahnya di mana, solusinya apa. Tapi, dengan manajemen baru yang sudah ditunjuk, sudah masuk, sudah bertugas, sebagian besar orang berpengalaman, saya pikir sih enggak ada masalahlah ke depannya," jelas Wiroyo.

Seperti diketahui, sebagai quick win strategy dalam menyelesaikan pembayaran JS Saving Plan, manajemen Jiwasraya menawarkan opsi roll over (perpanjangan) dengan bunga sebesar 7% per tahun dibayar di muka. Selain itu, perseroan secara intens melakukan pendekatan dengan seluruh mitra dan nasabah pemegang JS Saving Plan.

Sebelumnya, Kepala Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK, Riswinandi menyampaikan optimisme yang sama. Ia menilai manajemen Jiwasraya memiliki komitmen yang baik untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.

"Jadi, dalam hal ini kami sampaikan Jiwasraya dan pemegang saham cukup bertanggung jawab dengan pemegang polis. Yang enggak melanjutkan itu pun ditawarkan juga insentif, tapi memang disepakati pembayarannya disesuaikan dengan restrukturisasi perusahaan," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: