Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RUPSLB, Bukit Asam Rombak Pengurus Perseroan

RUPSLB, Bukit Asam Rombak Pengurus Perseroan Kredit Foto: PT Bukit Asam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor tambang, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Jumat (28/12/2018) di Jakarta.

Dalam RUPSLB tersebut, PTBA melakukan penggantian pengurus perseroan serta menyampaikan kinerja perseroan sampai dengan triwulan III 2018.

Berdasar siaran pers yang diterima redaksi, melalui RUPSLB tersebut, perseroan mengangkat Soenggoel Pardamean Sitorus sebagai komisaris independen menggantikan Johan O Silalahi serta mengangkat Taufik Madjid dan Jhoni Ginting sebagai komisaris menggantikan Purnomo Sinar Hadi dan Muhammad Said Didu.

Baca juga: Bukit Asam Pasang Target Penjualan 25,88 Juta Ton

Ke depan, perseroan berencana melakukan pengembangan usaha dalam pemanfaatan batu bara melalui gasifikasi. Hal ini telah dimulai dengan penandatangan Head of Agreement mengenai gasifikasi dengan Pertamina, Pupuk Indonesia, serta Chandra Asri Petrochemical, di mana batu bara akan diubah menjadi urea, DME, dan polypropelene.

"Nantinya gasifikasi batu bara coal to UDP ini akan dilakukan di Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Selain itu, perseroan juga telah menandatangani MoU dengan Pertamina dan Air Products pada awal November 2018 terkait rencana gasifikasi batu bara yang akan dilakukan di Peranap, Riau," tulis PTBA.

Melalui gasifikasi ini, perseroan mengaku optimis pemanfaatan batu bara akan lebih luas dan jauh lebih terasa hasilnya oleh masyarakat. Tak hanya itu, gasifikasi batu bara ini diambil sebagai langkah untuk dapat memanfaatkan batu bara dengan kalori rendah.

Di samping, untuk mendorong peningkatan penjualan batu bara, perseroan melakukan pengembangan pada jalur angkutan batu bara dengan kapasitas angkut 60 juta ton per tahun pada 2023 lewat kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

"Pengembangan angkutan batu bara dilakukan pada jalur Tanjung Enim-arah Utara dan Tanjung Enim arah Selatan. Pada jalur Utara, dibangun pengembangan jalur Tanjung Enim menuju Prajin dengan kapasitas angkut 10 juta ton per tahun dan direncanakan mulai beroperasi pada 2019," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: