Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meninggalkan Legacy untuk Bangsa dan Negara

Oleh: Johan O Silalahi, Komisaris Independen Bukit Asam (2017-2018)

Meninggalkan Legacy untuk Bangsa dan Negara Kredit Foto: Unsplash/Dominik Vanyi
Warta Ekonomi, Doha -

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BUMN PT Bukit Asam Tbk pada hari Jumat (28/12/2018), saya mengakhiri tugas di Bukit Asam sebagai Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit. Insyaallah dan alhamdullilah saya sudah telah berupaya memberikan yang terbaik dan karya nyata (legacy) dalam sejarah pembinaan seluruh BUMN di Indonesia khususnya di Bukit Asam.

Salah satu karya nyata (legacy) saya kepada seluruh BUMN di Indonesia, yakni strategi terobosan memasukkan pengawasan yang ketat kepada seluruh anak dan cucu BUMN yang sekian lama mencatat akumulasi kerugian dan tinta merah. Kita telah mengubah catatan tersebut menjadi tinta biru dengan memasukkan kriteria kinerja operasi dan kinerja keuangan seluruh anak dan cucu perusahaan BUMN ke dalam key performance indicator (KPI) dari direksi dan dewan komisaris BUMN.

Dalam kurun waktu lama sejak bangsa kita merdeka, sekitar 90% dari keseluruhan anak dan cucu perusahaan BUMN menderita kerugian sehingga secara otomatis menggerus dan menggerogoti keuntungan dan konsolidasi keuangan holding BUMN.

Ide dan strategi terobosan ini saya gulirkan setelah mendengar paparan para deputi menteri dari Kementerian BUMN kepada seluruh dewan komisaris dan dirut BUMN di Hotel Novotel Bogor tidak lama setelah saya mendapat amanah di Bukit Asam.

Malamnya setelah rapat kerja, saya merenung dan mencari tahu bagaimana dan kenapa bisa terjadi fenomena unik tersebut. Alhamdulillah sejak kecil saya selalu diberikan karunia oleh Tuhan Yang Maha Kuasa berupa pemikiran dan ide kreatif. Keesokan harinya saya sudah mendapatkan terobosan dan strategi untuk mengatasi persoalan tersebut. Saya segera gulirkan ide tersebut dalam rapat internal di jajaran Dewan Komisaris Bukit Asam. Baru kemudian saya memperjuangkan dalam rapat gabungan dewan komisaris dan direksi.

Tentunya tidak mudah karena ada kekhawatiran dari jajaran dewan komisaris maupun direksi bahwa memasukkan kriteria kinerja operasi dan kinerja keuangan seluruh anak dan cucu perusahaan BUMN menjadi salah satu kriteria penilaian terhadap kinerja dan performansi akan mempengaruhi karier serta pendapatan tantiem tahunan yang diterima oleh direksi dan dewan komisaris.

Alhamdulillah pada akhirnya seluruh jajaran dewan komisaris dan direksi Bukit Asam bisa menerima dan mencatat sejarah menjadi BUMN pertama yang memasukkan kriteria kinerja operasi dan kinerja keuangan seluruh anak dan cucu perusahaan menjadi salah satu kriteria KPI dewan komisaris dan direksi.

Yang patut disyukuri adalah tidak lama setelahnya, satu persatu anak dan cucu perusahaan BUMN Bukit Asam mulai mencatat kinerja positif dan memberi keuntungan kepada holding. Semuanya berkat kerja keras seluruh direksi dan dewan komisaris yang 'menggulung lengan baju dan turun gunung'. Mereka tidak lagi hanya mengandalkan para direksi dan dewan komisaris masing-masing anak dan cucu perusahaan, tapi ikut berperan aktif membantu serta memberikan saran dan solusi.

Sejak itu, rapat rutin bulanan dekom dengan direksi juga membahas secara lengkap seluruh kinerja operasi dan kinerja keuangan anak dan cucu perusahaan di bawah naungan Bukit Asam.

Kemudian kemarin, saya sampaikan dan ingatkan kembali dalam RUPSLB tgl 28 Desember 2018 kepada Deputi Menteri BUMN Bapak Harry Fajar Sampurno dan pejabat Kementerian BUMN yang hadir, jajaran Dekom dan Direksi Holding Industri Pertambangan (HIP) Inalum, jajaran Dekom dan Direksi Bukit Asam, serta seluruh pemegang saham Bukit Asam untuk menjadi catatan dan perhatian ke depan, demi masa depan bangsa dan negara. Jayalah bangsa dan negaraku, Indonesia tercinta.

Catatan ini saya tulis dan posting dalam penerbangan Qatar Airlines dari Doha, Qatar menuju New York, USA dengan fasilitas wifi internet berbayar yang disediakan oleh Qatar Airlines.

Doha-New York, 28 Desember 2018

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: