Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengungsi di Desa Tarahan Belum Terima Bantuan

Pengungsi di Desa Tarahan Belum Terima Bantuan Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Lampung Timur -

Sebanyak 142 kepala keluarga (KK) di Dusun Gubuk Garam, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan yang mengungsi di kaki-kaki bukit, belum tersentuh bantuan pascatsunami Selat Sunda.

Informasi tersebut disampaikan oleh aktivis Wildlife Conservation Societies (WCS) Way Kambas,Sugio, melalui pesan Whatsapp yang diterima di Lampung Timur. 

"Izin menginformasikan dari lokasi pengungsian, di Dusun Gubuk Garam Desa Tarahan Kecamatan Katibung ada 142 kepala keluarga, di antara pengungsi terdapat anak balita, anak-anak, ibu hamil, di antara anak-anak sudah terkena ISPA, bantuan belum banyak," kata Sugio di Lampung Timur, Minggu (30/12/2018).

Menurut dia, persedian logistik dari Perkumpulan Watala, WCS Way Kambas dan dari donatur perorangan masih terbatas dan kemungkinan hanya bertahan untuk tiga sampai empat hari ke depan. Ia jugamenambahkan bahwa  belum ada layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Saat dihubungi, Gio menjelaskan Desa Tarahan adalah salah satu desa yang terdampak tsunami yang terjadi Sabtu (22/12/2018) malam lalu, namun tidak separah daerah lain.

Di Desa Tarahan ini, sedikitnya tujuh rumah rusak disapu gelombang tsunami selebihnya tidak mengalami kerusakan.

Gio menjelaskan 142 KK mengungsi karena trauma oleh efek gelombang tsunami yang menghempas desa mereka.

Ia menjelaskan, para warga tersebut jika pagi hari melakukan aktivitas seperti biasa seperti ke kebun dan saat  sore harinya mereka mengungsi ke kaki-kaki bukit.

WCS Way Kambas Lampung dan Watala ikut peduli bencana tsunami Kabupaten Lampung Selatan dengan mengirimkan bantuan, baik makanan dan kebutuhan dasar lainya seperti selimut kepada para pengungsi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, I Ketut Suarte, ketika dihubungi membenarkan masih ada warga yang desanya terdampak tsunami mengungsi di kaki-kaki bukit dan kebun-kebun, karena merasa lebih nyaman.

Menurut dia, pengungsi di kaki bukit yang belum tersentuh bantuan karena belum diketahui petugas.

"Kalau mereka menyendiri di tengah hutan kan kami tidak tahu," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: