Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

10 Berita Viral JK, Dari Semprot Prabowo Hingga Ingin Jadi Cawapres Dua Periode

10 Berita Viral JK, Dari Semprot Prabowo Hingga Ingin Jadi Cawapres Dua Periode Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nama Jusuf Kalla tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Sebagai orang nomor dua di Indonesia, Jusuf Kalla kerap muncul dalam pemberitaan dan bahkan menjadi salah satu tokoh yang disoroti publik. 

Jusuf Kalla semakin menjadi sorotan publik tatkala ia mendampingi Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Presiden RI untuk periode 2014--2018. Sepanjang tahun 2018, setidaknya ada sepuluh berita Jusuf Kalla yang paling viral berdasarkan dokumentasi Warta Ekonomi. 

1. FPI Minta Pemerintah Akui Bendera Tauhid, Jawaban JK 'Jos'

Dalam aksi 212, Front Pembela Islam (FPI) menuntut pemerintah untuk mengakui bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid sebagai bendera tauhid. Menanggapi tuntutan tersebut, Jusuf Kalla (JK) mengatakah bahwa pemerintah tidak perlu melakukan pengakuan tersebut. 

"Tidak perlu (bendera tauhid diakui pemerintah), ya pemerintah kan tidak pernah bikin aturan seperti itu," ujarnya di Bandung, Jumat (02/11/2018). 

Selengkapnya...

2. Tiga Alasan JK Dukung Jokowi di Pilpres 2019, Bikin Kaget Dengarnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin melenggang ke kontestasi Pilpres 2019 mendatang. Keduanya yakin akan unggul telak di Indonesia Timur, terutama karena telah mengantongi dukungan dari JK. Ada tiga alasan utama JK dalam mendukung Jokowi-Ma'ruf. Satu di antaranya adalah JK menilai Jokowi adalah yang terbaik di antara yang ada. 

"Yang kedua, kan (Jokowi) sudah menguasai masalah, tidak perlu, tidak butuh waktu untuk belajar lagi. Kita kan butuh yang kerja cepat," ujar JK yang telah didaulat menjadi Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. 

Selengkapnya...

3. Elite Golkar Pecah Dukung Prabowo-Sandi, Jawaban JK Sangat Bijak

Kabar yang menyebutkan internal Partai Glokar pecah kongsi dan beralih mendukung Prabowo-Sandi membuat JK angkat suara. JK menyikapi pemberitaan tersebut dengan menyataan bahwa Golkar tetap solid mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf.

"Soal pecah atau tidak pecah itu soal biasa di Golkar. Tapi saya kira, di kasus ini tidak akan pecah," ujar JK, Selasa (28/08/2018). 

Selengkapnya...

4. Sebut Indonesia Tiap Hari Utang, Prabowo Kena Semprot JK

Pernyataan ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang menyebut Indonesia tiap hari utang membuat JK naik pitam. Menanggapi hal itu, JK mengatakan bahwa hal itu adalah wajar dan dilakukan oleh semua negara yang membutuhkan dana. JK dengan tegas mengatakan, kepemilikan utang Indonesia bukan hal yang perlu dikhawatirkan selama pemerintah mampu membayarnya. 

"Jadi bukan soal Rp1 triliun, melainkan mampu membayar atau tidak? Sekarang ini, ya, kita mampu membayarnya. Selama kita bisa bayar, bukan urusan T-nya (triliun), melainkan kita bisa bayar atau tidak," tegas Wapres Kalla. 

Selengkapnya...

5. JK Panggil Airlangga ke Kantor Wapres, Golkar Batal Usung Jokowi?

Wapres Jusuf Kalla mengundang Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto, ke Kantor Wapres Jakarta. Pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut diakui JK berkaitan dengan posisinya sebagai mantan Ketua Umum Partai Golkar yang ingin memberi nasihat politik kepada Airlangga.

Sementara itu, di tempat terpisah, Airlangga mengakui pertemuan tersbeut akan dilakukan guna membahas perkawinan politik antara Partai Golkar dan Partai Demokrat di pilpres 2019. 

"Saya kan bekas Ketua (Umum) Partai Golkar, jadi ketemu Ketua Umum Golkar (Airlangga) ya dinasihatin saja," kata Kalla. 

Selengkapnya...

6. JK Harap Sekolah Minggu Tak Diundangkan, Alasannya 'Top'

Jusuf Kalla menilai ketentuan tentang sekolah minggu tidak perlu diatur dalam RUU Pesantren dan Lembaga Pendidikan Keagamaan. Hal itu didasarkan pada anggapan JK bahwa hal itu akan menyulitkan pemerintah sebab semua agama mempunyai cara untuk pendidikan. 

"Kalau Kristen/Katolik itu ada sekolah minggu, kalau kita (Islam) ada pengajian. Kalau itu semua diatur pemerintah kan susah amat itu," katanya di Jakarta, Selasa (30/10/2018). 

Selengkapnya...

7. Soal Kasus Danhil, Respons Wapres JK Bikin....

Penyidikan terhadap juru bicara kampanye pilpres Prabowo-Sandi, Danhil Anzar Simanjuntak, dianggap JK bukan suatu hal yang bermaksud untuk menjatuhkan Danhil. JK meminta kepada Polri untuk menjalankan proses hukum yang menjerat Danhil dengan transparan dan disertai bukti yang cukup. 

"Ya, tentu kepolisian tidak bermaksud begitu. Mungkin secara kebetulan terjadi seperti itu (jubir Prabowo-Sandi). Tapi sekali lagi, prosesnya harus betul-betul baik, terbuka, dan adil," kata Wapres Juduf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta. Selasa (27/11/2018). 

Selengkapnya....

8. JK: Salah Ucap Bisa Kehilangan 10 Ribu Suara, Sindir...

Jusuf Kalla mengingatkan bahwa di era keterbukaan informasi seperti saat ini harsus lebih berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu, terlebih lagi dalam ranah politik. 

JK mengibaratkan politik itu seperti bermain bulu tangkis, di mana pemain akan mendapatkan poin jika berhasil melakukan smash

"Apalagi suasana seperti ini, apa saja bisa salah, bisa juga benar. (Dalam konteks politik) salah ucap saja bisa kehilangan 10 ribu pemilih, kan,"ujar JK dalam acara penganugerahan pemeringkatan keterbukaan informasi publik (KIP 2018) di Istana Wapres, Jakarta, Senin (05/11/2018). 

Selengkapnya...

9. JK Sebut Kepulangan Rizieq Tak Ganggu Jokowi, FPI: Padahal Mereka Panik

Jusuf Kalla menanggapi kabar pulangnya Habib Rizieq ke Indonesia. Kabar tersebut dinilai JK tidak akan memengaruhi elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf. 

Di sisi lain, jubir FPI, Slamet Ma'arif, mengatakan bahwa pihak Jokowi takut dan panik bila Habib Rizieq pulang ke Indonesia. 

"Kita yakin justru sebaliknya mereka panik dan takut kalau Habib Rizieq Syihab pulang akan mendongkrak suara umat untuk kemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno,' katanya, Selasa (23/10/2018). 

Selengkapnya....

10. JK Ingin Jadi Cawapres Dua Periode, Begini Tanggapan SBY

Jusuf Kalla mengajukan gugatan masa jabatan wapres bisa menjadi selama dua periode kepada Mahakamah Konstitusi, Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden hanya dua periode adalah semangat dan roh reformasi.

"Silakan berproses, silakan MK bahas, silakan kembali pada semangat reformasi dahulu, kembali pada akal sehat dan apa sebetulnya yang dikehendaki bangsa," katanya SBY di Jakarta. 

Selengkapnya...

 

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: