Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jababeka Gelar Doa Bersama Lintas Agama bagi Korban Tsunami Selat Sunda

Jababeka Gelar Doa Bersama Lintas Agama bagi Korban Tsunami Selat Sunda Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kawasan Industri Jababeka atau Jababeka Group menggelar doa bersama bagi keselamatan bangsa paska terjadinya bencana tsunami Selat Sunda, Rabu (2/1). Acara yang dihadiri sejumlah tokoh lintas dari agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghuchu serta penganut kepercayaan, satu persatu memanjatkan doa sesuai agama yang dianut.

Founder Jababeka, S.D. Darmono mengatakan, doa bersama bertujuan untuk memohon keselamatan agar ke depan bangsa Indonesia terhindar dari segala musibah dan bencana.

“Kami semua akan berdoa untuk keselamatan bangsa Indonesia, berdoa untuk saudara-saudara yang terkena musibah bencana alam di Banten dan Lampung, sekaligus bergotong royong untuk me-recovery ekonomi Banten,” katanya.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama Jababeka Group menyerahkan donasi sebesar Rp 200 juta kepada lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Ia mengatakan bantuan dana masing-masing sebesar Rp 100 juta kepada dua lembaga tadi merupakan tahap pertama.

Dana yang dihimpun melalui dompet donasi yang digalang oleh Tidar Heritage Foundation (THF) dan Pata menurutnya akan berlanjut pada tahap berikutnya.

“Saat ini kami masih melakukan penggalangan bantuan baik dalam bentuk dana maupun bantuan lain,” imbuhnya.

Selain itu Yayasan Universitas Presiden juga menyerahkan bantuan beasiswa penuh kepada anak-anak karyawan PLN dan Kementerian Pemuda & Olah Raga yang menjadi korban musibah Tsunami yang menerjang Selat Sunda dan Pesisir Banten.

Sekedar informasi, doa bersama dipimpin oleh Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang juga Ketua Tidar Heritage Foundation, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dengan melibatkan seluruh tokoh dan unsur pemuka agama dari Katholik (Romo Antonius Didit Soepartono), Kristen (Pdt. Dr. Rully Runturambi, M.Th), Hindu (Bpk. Ida Pangelingsir Agung Putta Sukahet), Budha (Bhikku Cittagutto) dan Konghuchu (WS Budi Santoso Tanuwibowo).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: