Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berita-berita Viral SBY, Pecah Koalisi dari Prabowo Hingga Seret Nama Megawati

Berita-berita Viral SBY, Pecah Koalisi dari Prabowo Hingga Seret Nama Megawati Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski tak lagi menjabat sebagai Presiden Indonesia, nama Susilo Bambang Yudhoyono atau yang populer disapa SBY ini belum redup dari pemberitaan berbagai media massa. Sebagai ketua umum dari Partai Demokrat, tentu kiprahnya di kancah perpolitikan masih terus disorot publik.

Di laga Pemilihan Presiden 2019 mendatang, SBY bersama partainya berkomitmen memenangkan pasangan nomor urut nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sempat dikabarkan pecah koalisi dengan Partai Gerindra lantaran mendukung kubu sebelah, Jokowi-Ma'ruf Amin, mantan jenderal TNI itu kini mantap mendukung Prabowo-Sandiaga.

Dalam cuitannya baru-baru ini, SBY mendeklarasikan diri ikut berjuang dalam kampanye pemenangan Prabowo-Sandiaga yang bakal dimulai di Januari 2019.

Berikut 10 berita viral terkait SBY yang telah diwartakan redaksi Warta Ekonomi selama 2018.

1. SBY Dukung Nomor Urut 1, Wah Pecah Koalisi?

Dunia perpolitikan dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menampilkan Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seolah-olah  mendukung pasangan nomor urut 1, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Ia menegaskan video tersebut dipotong dan disunting sedemikian rupa, sehingga merugikan SBY. Padahal partai berlambang mercy mengusung pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Selengkapnya...

2. Tegas, Jawaban Ma'ruf Amin Tinju Pernyataan SBY

Cawapres Nomor Urut 01, Ma'ruf Amin merespons pernyataan SBY yang menyebut Pilpres 2019 marak pertarungan politik identitas ketimbang program. Ia menegaskan pihaknya sudah mengkampanyekan program.

Lanjutnya, ia menuturkan selama ini timnya memperjuangkan landasan, capaian dan perolehan pemerintahan Jokowi.

Selengkapnya....

3. Singgung Jembatan Suramadu, SBY Seret Nama Megawati

SBY mengaku tak ingin terburu-buru mengatakan pembebasan biaya Tol Suramadu merupakan kebijakan yang salah dari Presiden Jokowi.

Ditambahkannya saat menjadi presiden, dia melanjutkan proyek pembangunan Jembatan Suramadu, setelah proyek itu terhenti di era presiden sebelumnya, yakni Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, pembangunan terhenti disebabkan dua hal.

Selengkapnya....

4. Nama SBY dan Partai Rusak, Ini Pelakunya

Pemberitaan yang dimuat media asing Asia Sentinel membuat Partai Demokrat bakal tetap mengusut hal itu karena dinilai menyudutkan Ketum Demokrat, SBY dalam kasus Bank Century, meski pihak media telah meminta maaf.

Ketua DPP Demokrat, Janses Sitindaon menegaskan persoalan itu tidak cukup dengan permintaan maaf saja. Sebab, seluruh unsur partainya, termasuk SBY menerima dampak negatif dari beredarnya berita tersebut.

Selengkapnya....

5. "Pepo" Masuk Rumah Sakit, Pertemuan SBY-Prabowo Diundur

Waketum Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan, akibat SBY dirawat di RSPAD sejak Selasa (17/7/2018), pertemuannya dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto terpaksa diundur.

Ia tidak menyebutkan SBY menderita sakit apa, Syarief menyatakan SBY kelelahan sehabis mengunjungi Pacitan dan Yogyakarta.

Selengkapnya....

6. Jokowi Angkat Bicara Soal Baliho SBY Dirusak

Presiden Jokowi turut menanggapi perusakan baliho SBY dan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru. Ia mengatakan, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga ketenangan di tahun politik.

Karenanya ia mengimbau agar jangan sampai ada pihak yang memanas-manasi suasana. Apalagi yang menggunakan cara yang tidak beradab.

Selengkapnya....

7. Perusak Baliho SBY Diperintah PDIP?

Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief menyebut terduga pelaku perusakan baliho SBY hingga atribut Partai Demokrat di Pekanbaru mengaku beraksi atas perintah pengurus PDIP. Bahkan tidak bekerja sendirian.

Kendati demikian, Andi enggan begitu saja mempercayai informasi yang diterimanya. Mengingat hubungan partainya dengan PDIP selama ini tidak ada 'gesekan'.

Selengkapnya....

8. Kalau Demokrat Terus Diributin, SBY: Kader Harus...

Melalui akun Twitter pribadinya, SBY mengatakan parpol pasti mementingkan keselamatan partainya dalam pemilu. Terlebih jika partai tersebut tidak memiliki capres dan cawapres dari kader sendiri.

Ia menambahkan, atas dasar itu Demokrat membebaskan kadernya untuk memilih pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. 

Selengkapnya....

9. 'Kelancangan' Andi Arief, Buat SBY Minta Maaf ke Jokowi dan Jaksa Agung

SBY meminta maaf ke Presiden Jokowi dan Jaksa Agung M Prasetyo atas cuitan Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief soal kader partai lambang mercy itu pindah ke NasDem.

Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, sudah sewajarnya SBY meminta maaf atas kelancangan Andi Arief yang men-tweet hal itu. Sebab, SBY pernah menjadi presiden.

Selengkapnya....

10. Ngabalin: SBY Tidak Usah Ancam Saya

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP, Ali Mochtar Ngabalin menanggapi pernyataan SBY agar berhati-hati dalam bicara. Menurut SBY, Politikus Golkar itu pernah menyatakan dirinya harus meminta izin ke Jokowi terkait koalisi Pilpres 2019 mendatang.

Ngabalin menjelaskan, dirinya tidak mungkin mengeluarkan pendapat yang tanpa dasar jika berkaitan dengan Istana atau pun Jokowi. Oleh karena itu, ia menegaskan tidak asal bicara.

Selengkapnya....

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: