Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Prediksi tentang Industri Media di Tahun Baru... (1)

Begini Prediksi tentang Industri Media di Tahun Baru... (1) Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

2018 adalah tahun merger dan akuisisi besar-besaran, dengan AT&T dengan Time Warner, Disney dan Fox serta Comcast dan Sky. Di 2018, gerakan #MeToo menjadi berita utama, dan emosi yang dominan dalam diskusi ruang dewan di sekitar Hollywood dan sekitarnya adalah ketakutan. Banyak ketakutan di jajaran dunia media dan hiburan yang dipenuhi teknologi (serta di dunia itu sendiri).

Lantas, bagaimana dengan 2019? Apa prediksinya yang akan terjadi? Berikut prediksi yang berhasil dilansir dari Techcrunch (2/1/2019):

Persaingan Raksasa Video OTT Makin Ketat

Saat Apple bergabung dengan Disney untuk menghujam Netflix menjadi salah satu pertaruhan besar dalam penciptaan berbagai inovasi yang disajikan. Dalam adu saing tersebut, dokumen asli film selalu menjadi senjata utama.

Dari masing-masing mereka juga semakin sengit perihal konten, seperti Disney yang terus menahan Star Wars, Pixar, Marvel, Princesses, X-Men, dan Avatar. Namun, di lain sisi, Netflix sedang dalam keadaan membahayakan, pasalnya Netflix dikhawatirkan akan kehilangan investor mereka.

Sementara itu, di 2019, MVPD (Multichannel Video Progamming Distributor) sedang berupaya untuk memperbaiki kekurangan serta membuat terobosan agar penggunanya dapat mengakses kabel, satelit, Hulu Live, YouTube TV, DirectV Now, Sling TV, Playstation Vue, fubo TV, dll.

M&A jadi ciri khas di semua segmen

Di sisi video, baik perusahaan media tradisional maupun perusahaan media baru yang kurang dimiliki dan berkinerja buruk dalam ruang video OTT, merger dan akuisisi (M&A) terus menjadi ciri khas dari keseluruhan platform digital dari bisnis media dan hiburan.

Seperti misalnya AT&T yang mengakuisisi Time Warner serta Disney yang mampu mengalahkan Comcast untuk memperoleh asset hiburan Fox pada 2018, sebesar $71,3 miliar. Di tahun 2019, kecepatan merger dan akuisisi diprediksi akan terus meningkat secara internasional, bukan hanya perbatasan Amerika Serikat saja.

Perkembangan industri musik semakin menggeliat

Selain industri musik yang alami perputaran, pendapatan streaming pun akan semakin cepat, tetapi layanan musik murni yang awalnya dipimpin oleh Spotify terus mengalami kemerosotan karena mereka kehilangan uang.

Sementara itu, Apple, Amazon, dan YouTube (khususnya YouTube) terus bergerak maju, acuh tak acuh terhadap penderitaan Spotify.

Media yang digerakkan oleh teknologi berkembang semakin mendominasi dunia hiburan

Perusahaan media yang memanfaatkan AI, pembelajaran suara, dan mesin untuk mendominasi lebih jauh dan bahkan secara lebih luas menyusup ke kehidupan kita dan berdampak pada pengalaman media dan hiburan kita.

Netflix, Amazon, dan Facebook semakin menambang data mendalam mereka tentang semua harapan dan impian konsumen untuk mengurangi kesalahan dibandingkan dengan perusahaan media yang belum terjamah teknologi.

Prediksi ini justru menjadi ancaman bagi industry kreatif besar seperti Hollywood yang belum tersentuh oleh teknologi.

Investor semakin tertarik

Behemoths Apple, Google, dan Facebook terus meningkatkan investasi yang sudah sangat besar dalam teknologi imersif dan mempercepat adopsi AR secara umum.

Demam AR berarti pertumbuhan berkelanjutan di pasar produk-produk terkait yang mengartikan bahwa konsumen senang dengan itu, sehingga investor pun tidak segan membuang banyak uang tunai ke ruang imersif keseluruhan untuk mendorong pengembangan pengalaman untuk memberi “makan” platform baru ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: