Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aplikasi China Mulai Lebarkan Sayap ke Pasar India

Aplikasi China Mulai Lebarkan Sayap ke Pasar India Kredit Foto: Techcrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah aplikasi China menyusul produsen ponsel pintar China, yakni Xiaomi dan Oppo yang telah mendominasi penjualan ponsel di India dalam beberapa waktu belakangan. Berdasarkan laporan dari FactorDaily, 44 dari 100 aplikasi Android teratas di India dikembangkan oleh perusahaan China.

Angka itu mengalami peningkatan sejak tahun lalu, yang hanya berjumlah 18 aplikasi. Aplikasi Android di India sendiri memiliki pasar yang besar dari total 500 juta pengguna internet di India.

Melansir TechCrunch pada Rabu (2/1/2019), daftar aplikasi China teratas itu, antara lain: ByteDance, TikTok, Helo, dan UCBrowser. Ada pula NewsDog dan News-og yang didukung oleh aplikasi streaming produktif, Bigo.

Sementara itu, berdasarkan data dari Sensor Tower, laporan itu menyebutkan, 5 dari 10 aplikasi Android teratas di India berasal dari China, bertambah sebanyak 3 buah sejak akhir 2017.

Dua perusahaan teknologi besar China, Alibaba dan Tencent, telah mencurahkan jumlah pendanaan yang signifikan untuk startup menjanjikan di India dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu membuat banyak pihak berpindah ke India untuk meningkatkan potensi pertumbuhan.

Tak hanya itu, Alibaba membeli Snapdeal dan Pytm melalui investasi multi-ratus juta dolar pada 2015. Selanjutnya, pada 2017, Tencent berinvestasi di Gaana (streaming musik) dan Swiggy (pengiriman makanan) setelah mendukung Byju (pendidikan) dan Ola (ride-hailing). Kedua perusahaan teknologi besar itu juga meluncurkan layanan komputasi awan di India pada tahun lalu.

Di sisi lain, Xiaomi telah melampaui penjualan telepon untuk mendukung perusahaan lokal dan mengembangkan layanan lokal bagi para penggunanya.

Pendekatan lokal itu tampaknya menjadi kunci bagi para pembuat aplikasi untuk masuk ke pasar India. Alih-alih melakukan pendekatan yang kaku seperti aplikasi perpesanan WeChat yang gagal di India, ByteDance justru mengembangkan tim lokal. Bahkan, dalam beberapa kasus, ia menciptakan aplikasi lokal yang didedikasikan untuk India.

Dengan ratusan juta pengguna internet dari berbagai wilayah, bahasa daerah, konten lokal, dan teknologi yang mendukung, pengembang aplikasi China harus memastikan bisnis mereka dapat bertahan lama di India.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: