Hadapi Tantangan 2019, Raksasa Ride-Hailing China Luncurkan Layanan Baru

Warta Ekonomi, Jakarta -

Didi Chuxing, raksasa di sektor ride-hailing China, meluncurkan berbagai layanan keuangan dan asuransi sebagai upaya untuk mengatasi berbagai tantangan di 2019. Perusahaan mengumumkan adanya layanan asuransi perlindungan dan layanan kredit untuk penumpang dan pengemudi mereka, Rabu (2/1/2019).

Tujuan utama penawaran asuransi kepada pengemudi, menurunkan biaya pengeluaran bagi pengemudi paruh waktu. Sementara bagi penumpang, asuransi itu berfungsi sebagai pelindung.

Opsi baru ini akan muncul dalam aplikasi Didi. Perusahaan tak mengungkapkan sevara detil, tetapi uji coba telah dilakukan di 10 kota pada tahun lalu. Layanan serupa telah muncul di Asia Tenggara melalui partner mereka Grab, serta saingan lokalnya Go-Jek yang telah membangun beragam layanan fintech, termasuk pembayaran dan asuransi.

Layanan baru ini diluncurkan saat Didi tengah mempertahankan para mitra pengemudinya. Setelah pemberlakuan regulasi baru pada Selasa kemarin, para pengemudi diharuskan memiliki izin untuk mengoperasikan kendaraan dengan tujuan komersial. Hal itu sulit dilakukan mengingat izin tinffal sulit diperoleh dan SIM komersial membuat pengemudi mengeluarkan biaya lebih besar.

Sulit untuk mengkritik peraturan pengemudi baru setelah peristiwa meninggalnya 2 penumpang Didi pada tahun lalu. Saat ini, perusahaan itu mengklaim tengah mengedepankan keselamatan penumpang sebagai fokus layanan mereka.

Pihak Didi mengaku memiliki 31 juta pengemudi yang terdaftar di platform. Namun, mereka tak menyebutkan secara rinci jumlah pengemudi yang aktif.

Selain masalah mempertahankan pengemudi karena regulasi baru, Didi juga harus menghadapi fakta bertambahnya saingan di pasar ride-hailing ketika Meituan memutuskan mundur dari pasar itu karena masalah finansial. Ada pula BMW dan SAIC Motor yang akan masuk ke pasar tersebut. Begitu pula dengan HelloBike yang baru saja mengantongi dana segar dari Ant Financial milik Alibaba.