Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi Inti Topang Terkendalinya Inflasi 2018

Inflasi Inti Topang Terkendalinya Inflasi 2018 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2018 tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,5%±1% yoy. Inflasi IHK pada Desember 2018 tercatat 3,13% yoy, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun sebelumnya (3,61% yoy) dan rerata pencapaian inflasi tiga tahun terakhir (3,33% yoy).

Perkembangan ini membuat inflasi IHK tetap dapat dijaga berada dalam kisaran sasarannya dalam empat tahun terakhir. Ke depan, Bank Indonesia (BI) terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil, yang pada 2019 diprakirakan berada dalam sasaran inflasi sebesar 3,5±1%.

"Secara tahunan, inflasi IHK yang terkendali dipengaruhi inflasi inti dan inflasi volatile food yang terjaga, serta inflasi administered prices yang lebih rendah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman di Jakarta, kemarin, Rabu (2/1/2019).

Dia mengatakan, inflasi inti terjaga pada level rendah sebesar 3,07% yoy, sejalan dengan konsistensi kebijakan BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan mengarahkan ekspektasi inflasi. Inflasi volatile food terkendali sebesar 3,39% yoy, ditopang oleh pasokan pangan yang terjaga dan pengaruh penurunan harga pangan global.

"Inflasi administered prices tercatat rendah sebesar 3,36% yoy, sejalan dengan minimalnya kebijakan terkait tarif dan harga barang dan jasa yang diatur pemerintah," paparnya.

Secara bulanan, inflasi IHK pada Desember 2018 juga terkendali sesuai dengan pola musimannya. Inflasi IHK mencapai 0,62% mtm, meningkat dari inflasi bulan lalu sebesar 0,27% mtm dipengaruhi oleh pola permintaan akhir tahun. Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 1,55% mtm, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan lalu (0,23%, mtm).

Inflasi volatile food terutama bersumber dari komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, beras, dan ikan segar. Inflasi kelompok administered prices sebesar 1,20% mtm, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,52% mtm. Peningkatan inflasi kelompok ini terutama bersumber dari kenaikan inflasi angkutan udara, tarif kereta api, dan tarif angkutan antarkota.

Inflasi inti tercatat 0,17% mtm, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,22% mtm. Inflasi inti terutama bersumber dari komoditas air kemasan, nasi dengan lauk, kontrak rumah, dan besi beton.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: