Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca IPO, Perusahaan Daging Kemasan PD Dapat Untung Rp80 M

Pasca IPO, Perusahaan Daging Kemasan PD Dapat Untung Rp80 M Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan daging kemasan, PT Estika Tata Tiara Tbk (KIBIF) pada tahun ini percaya diri “PD” keuntungan atau laba bersihnya akan mencapai sekitar Rp80 miliar. Angka tersebut meningkat empat kali lipat dari laba bersih tahun 2018 yang diperkirakan sebesar Rp20 miliar hingga Rp25 miliar.

Hal yang sama akan dipengaruhi oleh pendapatan perseroan yang diharapkan akan mencapai Rp1,4 triliun tahun ini naik 35,71% dari Rp900 miliar di akhir tahun 2018.

"Meningkatnya kinerja seiring dengan ekapansi yang kita sudah lakukan di tahun tahun lalu, ditambah tahun ini kita akan dapat dana segar dari Intial Public Offering (IPO) yang akan mendukung investasi perusahaan," ujar Direktur Utama KIBIF, Yustinus Sadmoko, di Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Menurutnya, optimisme perseroan di tahun ini ditopang oleh rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga tiga kali lipat di pabrik-pabrik miliknya yang berada si Salatiga, Subang dan Cikarang. Perseroan pun mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp100 miliar di tahun 2019.

“Kita sudah beli mesin-mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kita perkirakan mesin akan beroperasi di semester kedua tahun ini juga," ucapnya.

Selain itu,  dalam kesempatan yang sama Direktur Pemasaran, Janita Gracianti Ado, menambahkan bahwa Perusahaan bakal memperluas jaringan dengan cara penambahan sekitar 20 distributor besar pada tahun ini. Kemudian, KIBIF juga akan memasarkan produknya ke pasar pasar modern dan super market besar.

"Saat ini kita sudah memiliki jaringan 500 outlet dan akan kita tambah terus supaya makin luas jaringan kita," pungkasnya.

Sekedar informasi, perseroan saat ini tengah dalam proses pencatatan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Perseroan membanderol harga Rp340 per saham dengan melego sebanyak 376.862.500 unit saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Alhasil, perseroan akan mengantongi dana segar sebesar Rp128,13 miliar.

Dalam aksi ini, perseroan mempercayakan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Lalu, PT MNC Sekuritas dan PT Valbury Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

Adapun masa penawaran umum dimulai dari 2 Januari 2018 hingga 4 Januari 2018, penjatahan pada 8 Januari 2019, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham dan waran secara elektronik pada 9 Januari 2019, pencatatan saham di BEI pada 10 Januari 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: