Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KPU Menduga Andi Arief Sengaja Pilih Kata Agar Tak Disebut Penyebar Hoax

KPU Menduga Andi Arief Sengaja Pilih Kata Agar Tak Disebut Penyebar Hoax Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief turut meramaikan informasi tujuh kontainer surat suara tercoblos dengan meminta KPU melakukan pengecekan.

Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi, mengatakan Andi telah mendesain pilihan kata dalam cuitan itu agar tak dituduh sebagai penyebar hoax. Hal itu menanggapi pembelaan Andi Arief yang mengaku cuitannya hanya meminta KPU memverifikasi kabar 7 kontainer surat suara tercoblos.

"Ya kalau menurut saya, itu bagian dari strategi dia untuk menghindar dari tanggung jawab," ujarnya di Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Menurut Pramono, Andi sengaja memilih kalimat dalam cuitannya agar tidak menjadi pihak tertuduh menyebarkan hoax. Pramono juga menduga Andi telah menyiapkan kalimat dalam cuitannya secara matang.

"Memang pilihan katanya sudah didesain, sudah dipikirkan secara matang agar dia tidak dituduh menyebarkan hoax," katanya.

"Jadi itu memang sudah dia pikirkan secara matang pilihan kata-katanya. Ada katanya, ada 'minta tolong', itu bagian dari strategi saja," lanjutnya.

Sebelumnya, Andi menegaskan dirinya memang sempat mencuitkan isu 7 kontainer surat suara telah tercoblos. Dalam cuitannya, Andi meminta KPU mengecek kebenaran kabar tersebut. Andi menolak disebut menyebarkan hoax karena, menurutnya, dia dalam posisi meminta KPU mengecek kabar liar tersebut.

"Masa dihapus, nggak tahu aku. Masa itu disebut hoax. Tweet saya terhapus, saya memang men-tweet," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: