Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IPW Desak Polisi Segera Tangkap Andi Arief dan Zulkarnaen

IPW Desak Polisi Segera Tangkap Andi Arief dan Zulkarnaen Kredit Foto: Antara/Seno
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia Police Watch (IPW) menyesalkan sikap polisi dalam menangani kasus hoaks surat suara 7 kontainer yang sudah dicoblos.

Neta S Panel, Ketua Presidium IPW mengatakan bahwa polisi memang cepat menangkap para tersangka penyebar hoaks, tapi hal itu hanya diberlakukan pada para tersangka yang merupakan warga biasa. Terhadap penyebar hoaks dari kalangan politisi atau pun tokoh organisasi, polisi malah lamban.

"Polisi begitu cepat menangkap dua tersangka penyebar hoaks yang notabene wong cilik, sebaliknya sangat lamban menangkap tersangka penyebar hoaks wong gede, yang notabene politisi dan tokoh organisasi keagamaan," kata dia dalam siaran pers, Sabtu (5/1/2018).

IPW berharap polri berada di depan untuk memerangi hoaks di negeri ini. Siapa pun yang terlibat harus segera ditangkap, diperiksa, dan kasusnya dituntaskan di pengadilan.

"Apakah tersangkanya wong cilik maupun wong gede harus diproses hukum, agar tidak ada diskriminasi dan orang-orang gede tidak latah menjadi penyebar hoaks. Sebab itu, IPW mempertanyakan sikap polisi, kenapa begitu cepat menangkap HY di Bogor dan LS di Balikpapan. Sementara tokoh partai Andi Arief dan tokoh organisasi keagamaan Tengku Zulkarnain belum ada tanda-tanda akan diproses hukum," ujarnya heran.

Menurut Neta, kedua tokoh itu juga seharusnya segera ditangkap, sama seperti polisi menangkap HY dan LS. Sebab peran antara HY dan LS sama dengan peran Arief dan Zulkarnaen, yakni sama-sama menerima konten hoaks dan kemudian menyebarkannya.

IPW mendesak polisi agar tidak bersikap diskriminasi. Polisi harus mampu menjaga dan menegakkan kehormatan upaya penegakan hukum di negeri ini. Sebab polisi adalah hulu dari terciptanya rasa keadilan masyarakat.

"Jika hulu keadilan tidak terawat dan malah kerap bersikap diskriminatif, serta takut pada wong gede, bagaimana rasa keadilan dalam kehidupan berbangsa bisa tercipta? Terutama menjelang Pilpres 2019, jajaran kepolisian harus berani bersikap tegas terhadap semua pelaku hoaks, baik wong cilik maupun wong gede," tegas Neta.

Dia kembali menjelaskan," Jika polisi tidak berani bersikap tegas, kegaduhan akan muncul di masyarakat, terutama pascapenghitungan hasil Pilpres 2019. Pihak-pihak yang kalah bisa saja melontarkan hoaks bahwa ada kecurangan dalam pilpres."

Sebelum kekacauan terjadi, IPW meminta polisi harus berani bersikap tegas untuk mengantisipasi dan melakukan deteksi dini terhadap manuver pihak-pihak tertentu di Pilpres 2019 maupun pascapilpres nanti.

"Sikap tegas polisi untuk menindak semua penyebar hoaks sangat diperlukan agar Pilpres 2019 menjadi sebuah kegembiraan politik yang aman dan damai bagi bangsa Indonesia," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: