Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumsi Batu Bara dalam Negeri di 2018 Tembus 115 Juta Ton

Konsumsi Batu Bara dalam Negeri di 2018 Tembus 115 Juta Ton Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim jaminan pasokan kebutuhan domestik sumber energi primer dari batu bara menyajikan catatan positif selama 2018. Pemanfaatan batu bara menyentuh 115 juta ton selama setahun. Jumlah ini terus melonjak naik terhitung sejak 2014.

Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam keterangannya, Senin (7/1/2019), mengatakan, kenaikan pemanfaatan ini cukup signifikan. Di mana pada tahun sebelumnya, yakni 97 juta ton.

"Pemanfaatan batu bara domestik makin lama makin naik. Sebesar 115 juta ton di 2018, padahal di 2017 hanya 97 juta ton. Pelan-pelan (naik) ya," papar Menteri Ignasius Jonan.

Menilik pada tahun-tahun sebelumnya, pada 2014 pemanfaatan batu bara domestik berkisar pada 76 juta ton dan mengalami kenaikan di 2015, yaitu 86 juta ton. Keadaan ini terus berlanjut pada 2016 yang mampu memanfaatkan kebutuhan domestik sebesar 91 juta ton.

Peningkatan pemanfaatan ini merupakan manifestasi dari kebijakan pemerintah sejak Maret 2018 yang menjalankan aturan terkait alokasi penjualan batu bara untuk kebutuhan domestik (Domestic Market Obligation/DMO) sebesar 25% dari produksi perusahaan batu bara.

Apalagi mengingat realisasi produksi batu bara sepanjang 2018 tercatat sebesar 528 juta ton. Jumlah itu pun melampaui target yang tercatat dalam Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) 2018 yang dipatok di angka 485 juta ton.

"Kalau kita bandingkan, jumlah produksi batu bara sejak 2016 adalah 456 juta ton (2016), 456 juta ton (2017), dan 461 juta ton (2018)," jelas Jonan.

Melimpahnya produksi batu bara di Indonesia pada tahun lalu tak lepas dari persetujuan kouta penambahan produksi batu bara kepada 32 Izin Usaha Pertambangan (IUP) daerah oleh Menteri ESDM hingga mencapai 21,9 juta ton.

Di samping itu, tingginya komoditas batu bara menjadi faktor utama yang memicu para pemegang IUP menggenjot produksi mereka. Rata-rata Harga Batu bara Acuan (HBA) dalam kurun waktu Januari hingga Desember 2018 sebesar US$98,96 per ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: