Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin Prediksi Ekonomi 2019 Tumbuh 5,3%

Kadin Prediksi Ekonomi 2019 Tumbuh 5,3% Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berada di kisaran 5,2% sampai 5,3%. Dia mengatakan, secara umum perekonomian Indonesia akan lebih baik di tahun ini.

"Kalau kami sih melihatnya Indonesia akan jauh lebih baik, dibandingkan 2018 yang kurang lebih 5,1%. Kita melihatnya Insyaallah di 2019 ini, kita bisa mencapai 5,2% sampai 5,3%," kata Rosan di Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Dia menyebutkan, kinerja ekspor Indonesia kemungkinan akan mengalami perlambatan di 2019. Hal tersebut dipengaruhi oleh perang dagang Amerika Serikat dengan China.

"Memang kalau dilihat, ekspor kita ini kan masih paling besar bergantung pada China dan diperkirakan China ini pertumbuhan ekonominya akan melambat di tahun ini. Mungkin di sekitar 6,2%. Kita ini lebih sensitif perlambatan pertumbuhan ke China dibandingkan ke AS. Karena ekspor kita ini banyak melibatkan China," kata dia.

Selain itu, kata Rosan, patut diakui bahwa kinerja ekspor Indonesia masih dipengaruhi oleh harga komoditas. Jika di 2019 harga komoditas tak tinggi, maka kinerja ekspor berpotensi turun.

"Kalau kita urutkan lagi, ekspor kita akan lebih baik kalau harga komoditas tinggi. Nah pertama, harga komoditas tidak terlalu tinggi. kedua, dikhawatirkan apabila perekonomian China melemah, ekspor kita ke China akan menurun. Oleh sebab itu, itu bisa berdampak kepada pertumbuhan perekonomian kita, terutama ekspor," jelas Rosan.

Menurutnya, upaya peningkatan investasi akan membantu naiknya pertumbuhan ekonomi domestik. Perang dagang AS_China juga membuka peluang bagi peningkatan investasi.

"Adanya perang dagang ini kan yang tadinya investasi banyak yang masuk ke negara-negara lain, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, sekarang mulai masuk ke Indonesia karena kebijakan-kebijakan kita, baik itu tax allowance, tax holiday kemudian OSS," ungkap dia.

Menurut Rosan, perbaikan dari segi perpajakan, perbaikan dari segi tenaga kerja dinilai cukup membantu, walaupun tentunya harus didukung dengan melakukan perbaikan-perbaikan seperti yang dilakukan negara-negara tetangga yang terus melakukan reformasi di segala bidang.

Selain itu, pertumbuhan konsumsi domestik serta pertumbuhan dari sektor industri juga diharapkan memberi efek positif untuk mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2019.

"Domestic consumtion kita kelihatannya cukup baik dan dari segi industri, juga diharapkan kalau kita lihat pertumbuhan industri sampai 5,3-5,4% yang mana melebih pertumbuhan GDP. Karena biasanya pertumbuhan industri kita kan selalu di bawah GDP. Dengan itu, diharapkan pertumbuhan ekonomi kita akan jauh lebih baik pada tahun ini," pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: