Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara 'Unik' Tim Prabowo-Sandi Kumpulkan Dana Kampanye

Cara 'Unik' Tim Prabowo-Sandi Kumpulkan Dana Kampanye Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk mendapatkan dana kampanye bagi pasangan nomor urut 02, berbagai cara terus dilakukan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Selain lewat donasi 'Galang Perjuangan', kini tim Prabowo-Sandi memiliki online shop yang hasilnya 100% untuk membantu kampanye.

Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) BPN Prabowo-Sandiaga, Agung Mozin, menjelaskan olshop yang diberi nama tokopas dilaunching saat Konferensi Nasional Partai Gerindra pada Senin (17/12). Bahkan ia turut bertanggung jawab pada pembentukan tokopas tersebut.

"Waktu di Sentul itu diluncurkan ada 3, Digdaya TV yang pakai parabola itu, terus ada generasi emas yang program emak-emak minum susu, yang saya tokopas, OL shop untuk donasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (08/1/2019).

Platform tokopas ini sebenarnya mirip dengan e-Commerse lainnya. Bedanya adalah, penjual barang merupakan donatur atau pendukung Prabowo-Sandiaga yang merelakan barangnya dijual untuk bisa membantu dana kampanye.

"Filosofinya, orang kan banyak pendukung Prabowo, ada yang gajinya mungkin pas-pasan, memberi sumbangan nggak masuk skala prioritas. Tapi punya barang-barang bekas nggak dipakai lagi, lalu bisa jadi barang donation," terangnya.

Namun bukan hanya barang bekas saja yang ada di tokopas.id tapi juga bisa barang baru, tergantung dari penyumbangnya. BPN juga menargetkan elite-elite mendonasikan barang-barang yang bisa menghasilkan dana besar.

"Kayak itu ada sepeda kan, itu punya saya, kalau belinya Rp40 juta, saya jual Rp23 juta, itu barang yang gampang laku, ada satu lagi sepeda balap harga Rp20 juta itu, saya cuma jual Rp10 juta," katanya.

Ia menambahkan, dana hasil penjualan akan diberikan kepada penerima manfaat yang mayoritas merupakan timses di daerah, namun juga bisa diperuntukkan sebagai dana untuk survei nasional dari internal.

"Uangnya langsung masuk ke pengelola nanti disalurkan ke perkumpulan tokopas, penerima manfaat, mereka yang akan membeli atribut-atribut. Misal orang Jatim, begitu masuk ke tokopas ada pilihan mau kasih (hasil penjualan) pilihan ke mana. Perkumpulan dana yang akan distribusikan," tuturnya.

Menurutnya, hingga saat ini memang belum ada transaksi di tokopas. Tim masih melakukan pengumpulan barang. Selain itu, BPN masih terus menyosialisasikan OL shop donasi tersebut.

"Barang masih di rumah masing-masing. Ada juga yang mau kirim ke kita, kita posting juga. Rata-rata dari elite. Memang yang kita harapkan dari mereka," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: