Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menelurkan peraturan tentang pelaksanaan penawaran awal, penawaran, penjatahan dan distribusi efek bersifat ekuitas secara elektronik atau elektronik bookbuilding (EBB).
Terkait hal tersebut, pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku self regulatory organization (SRO) di pasar modal pun tengah berupaya untuk meramu sebuah platform perdagangan elektronik di pasar primer.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi saat ditemui di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
”BEI sekarang hanya memiliki wahana perdagangan sekunder sedangkan pasar primer lebih banyak di atur OJK dan dilaksanakan penjamin emisi. Dalam peraturannya disebut EBB dilaksanakan oleh penyedia sistem penawaran umum elektronik dan itu nampaknya BEI akan ditunjuk,” katanya.
Menurut Hasan, BEI telah melakukan pengembangan wahana perdagangan primer bersamaan dengan perumusan peraturan tersebut dan berkoordinasi dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
“Kami harus memastikan flatform ini dapat mengakomodasi distribusi saham primer sesuai dengan besaran pooling yang diatur OJK,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
