Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aneh! Caleg Digelandang Polisi Karena Pesta Sabu, Gerindra Malah Tak Akui Kadernya

Aneh! Caleg Digelandang Polisi Karena Pesta Sabu, Gerindra Malah Tak Akui Kadernya Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Semarang -

Pimpinan DPC Partai Gerindra Kota Semarang menegaskan Arsa Bahra Putra, calon anggota legislatif DPRD Kota Semarang yang tersangkut kasus narkoba bukan kader.

"Yang bersangkutan bukan kader DPC, namun pendaftar dari luar struktur partai," kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang Sigit Ibnugroho di Semarang, Selasa (8/9/2019).

Diakuinya, pihaknya sangat kecewa dan menyayangkan atas apa yang dilakukan Arsa yang menyalahgunakan narkoba.

Ia mengatakan selama memimpin DPC Gerindra tidak mengetahui banyak mengenai pribadi Arsa, caleg yang mendaftar pencalonan legislatif pada Juli 2018 itu.

"Saya tahu Arsa masuk dan mendaftar pada Juli 2018. Dalam proses pencalegan, kami memang mengakomodir dari kader dan eksternal," ucapnya.

Perbuatan caleg dari Daerah Pemilihan Semarang 1 yang kedapatan tengah berpesta sabu itu, kata Sigit, merusak citra partai.

Sigit menegaskan pihaknya menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada kepolisian dan tidak akan memberikan bantuan hukum kepada yang bersangkutan.

"Itu urusan personal. Untuk kasus narkoba, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), korupsi, kami tidak ada toleransi. Tidak mungkin kami berikan bantuan hukum," ujarnya.

Seperti diwartakan, Arsa Bahra Putra, caleg DPRD Kota Semarang dari Partai Gerindra dengan nomor urut 2 dengan Dapil 1 (Semarang Utara, Semarang Tengah dan Semarang Timur) ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang saat pesta sabu, Minggu (6/1).

Arsa ditangkap di sebuah rumah di Jalan Sedayu Indah, Genuk, Kota Semarang. Dalam penangkapan itu, polisi juga mengamankan sekitar 0,5 gram sabu serta alat isapnya.

Selain Arsa, polisi juga menangkap pemilik rumah yang diduga sebagai tempat pesta sabu itu yang diketahui biasa digunakan untuk konsolidasi sukarelawan dari tim pemenangan caleg tersebut.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: