Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendorong UKM Sambut Era Baru Kewirausahaan

Mendorong UKM Sambut Era Baru Kewirausahaan Kredit Foto: Unsplash/Thought Catalog
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan teknologi informasi (TI) telah merambah ke seluruh sektor industri. Para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dituntut untuk beradaptasi terhadap perkembangan yang terjadi. Beberapa pelaku UKM sukses melakukan transformasi digital sehingga mampu mengembangkan skala usaha mereka. Adapun, beberapa pelaku usaha yang lain gagap teknologi sehingga bisnis mereka mulai terancam.

Google dan Temasek dalam riset yang dilakukan pada tahun 2018 lalu mencatat dua tantangan terbesar yang dimiliki pelaku UKM di era digital yakni permasalahan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif teknologi dan persoalan pemanfaatan transaksi digital. Persoalan SDM ini tak hanya melulu ahli yang berurusan langsung dengan teknologi digital seperti pengembang perangkat lunak maupun ahli koding, namun seluruh SDM yang terlibat dalam transformasi digital di bisnis tersebut.

Kepala Hubungan Daerah & CSR PT HM Sampoerna Tbk, Ervin Laurence Pakpahan, mengatakan para pelaku UKM harus mampu menyikapi kondisi disruptif di era digital ini guna membuka peluang sekaligus memperluas jangkauan pemasaran produk-produk mereka, bahkan hingga ke luar negeri. Salah satu upaya yang dilakukan Sampoerna untuk membantu para pelaku UKM yakni dengan mengadakan kegiatan SETC Expo 2018 di Denpasar, Bali, pada Desember 2018 lalu.

"Kegiatan ini digelar untuk memfasilitasi para pelaku UKM dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan di era teknologi digital," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, mengatakan seluruh pihak mesti bahu-membahu mendorong para pelaku UKM untuk go digital karena proses digitalisasi masih berjalan lambat di sektor ini. Puspayoga mengakui pemanfaatan teknologi yang masih belum merata menjadi tantangan di sektor UKM.

Berdasarkan catatan, dari 59,26 juta pelaku UKM di Indonesia, baru sekitar empat juta pelaku UKM yang memanfaatkan teknologi digital dan media sosial. Padahal, pengadopsian teknologi digital untuk pemasaran produk terbukti mampu membuka peluang ekspor dan meningkatkan penghasilan pelaku UKM hingga 26%.

"Untuk itu, saya berterimakasih kepada Sampoerna karena telah melakukan pembinaan secara berkelanjutan kepada para UKM," ujarnya.

Puspayoga mengharapkan program pembinaan UKM yang dilakukan oleh Sampoerna secara berkelanjutan dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan rasio jumlah wirausaha di Indonesia. Tercatat, pada tahun 2017 lalu rasio jumlah wirausaha telah meningkat menjadi 3,1%. Pencapaian rasio tersebut sebenarnya sudah melebihi standar internasional yang sebesar 2%.

"Semoga Sampoerna bersama pemerintah dapat terus bekerja sama untuk membina pengusaha kecil menjadi mandiri," lanjutnya.

Program Berkelanjutan

SETC Expo merupakan program pameran dan pelatihan UKM tahunan sebagai bagian dari Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna). Pusat pelatihan terpadu ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan UKM di bidang agrobisnis dan teknologi kejuruan tepat guna. Pada gelaran yang memasuki tahun ke-10 ini Sampoerna mengangkat tema New Era Entrepreneurship.

Salah satu program Sampoerna yang berfokus di sektor UKM adalah PPK Sampoerna. Sampai hari ini, PPK Sampoerna telah mengembangkan sekitar 40.000 wirausahawan di 79 kota/kabupaten di Indonesia. Dalam perkembangannya, PPK Sampoerna terus memperbaiki diri dan melebarkan manfaat seluas-luasnya sehingga dapat dijadikan rujukan bagi perusahaan maupun lembaga lain serta menjadi pusat interaksi dari seluruh pemangku kepentingan.

SETC Expo 2018 dikemas dengan berbagai kegiatan menarik untuk mengembangkan kemampuan teknis (hard skills) maupun mental (soft skills) para pelaku UKM dalam era digital. Acara yang dibuka untuk umum ini menyajikan pameran produk yang mendatangkan lebih dari 180 UKM binaan dan 90 stan, serta melibatkan pemangku kepentingan terkait wirausaha, seperti lembaga keuangan, lembaga konsultasi bisnis, dan lainnya.

Selain itu, untuk melengkapi dukungan dalam memberdayakan pelaku UKM ataupun individu lain yang berminat untuk menjadi wirausaha, diselenggarakan pula seminar wirausaha, workshop, dan klinik wirausaha yang melibatkan sederetan pembicara yang berkompeten di bidangnya, hingga kompetisi dan penghargaan wirausaha untuk memberikan dorongan semangat dan motivasi.

SETC Expo 2018 diharapkan mampu memberikan manfaat kepada 6.000 orang pengunjung dari Bali maupun luar Bali serta jejaring pemasaran yang relevan dalam mendukung peningkatan kewirausahaan di Provinsi Bali maupun Indonesia pada umumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: