Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sisa Tiga Bulan, Prabowo Bakal Salip Elektabilitas Jokowi

Sisa Tiga Bulan, Prabowo Bakal Salip Elektabilitas Jokowi Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai tiga bulan merupakan waktu yang cukup untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas Prabowo-Sandiaga dibandingkan Jokowi-Ma'ruf.

"Jangankan tiga bulan, bulan ini juga sudah pasti terkejar," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Hal itu dikatakannya terkait hasil survei Indikator yang menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, memiliki elektabilitas 54,9%.

Angka itu unggul 20,1% dibandingkan dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang memiliki elektabilitas 34,8%.

Fadli mengatakan dirinya meyakini bulan Januari elektabilitas Prabowo-Sandi akan "menyalip" elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan di bulan Maret akan semakin solid.

"Saya kira ini akan memperkuat kemenangan Prabowo-Sandi," ujarnya.

Selain itu dia menilai berdasarkan survei internal Gerindra, jarak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi sudah tipis sehingga diyakini Januari ini sudah terlampaui.

Dia juga mengkritik hasil survei beberapa lembaga yang metodologinya perlu dievaluasi karena beberapa hasil surveinya tidak akurat.

"Misalnya di Pilkada Jawa Barat, pasangan Sudrajat- Syaikhu hasil lembaga survei menunjukkan elektabilitasnya 6-7% namun pada kenyataannya mencapi 29%. Di Pilkada Jateng juga begitu, Sudirman Said-Ida Fauziyah disurvei 10% namun kenyataannya meraih 42%," katanya.

Dia juga mencatat adanya persoalan integritas lembaga survei karena mereka selama ini tidak mau jujur siapa yang membiayai survei tersebut sehingga seharusnya deklarasi siapa yang membayar.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin meskipun saat ini memiliki elektabilitas 54,9% tapi masih belum aman untuk memenangkan pemilu presiden 2019.

"Masih tingginya swing voters yakni pemilih yang masih dapat merubah pilihannya yakni mencapai 25%, maka masih ada peluang pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi untuk memenangkan pemilu 2019," kata Burhanuddin di Jakarta, Selasa (8/1).

Burhan menjelaskan, kalau pemilu presiden diselenggarakan saat ini, maka pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan memenangkan pemilu presiden, tapi karena pemilu presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 atau sekitar tiga bulan mendatang, maka elektabilitas 54,9% masih belum aman.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: